News  

Lagi! Banjir Terjang Desa Lingkar Tambang Halmahera Tengah

Para karyawan tambang di Desa Lelilef Waibulen, Weda Tengah, Maluku Utara tampak terjebak banjir. Foto: Istimewa/cermat

Bencana banjir kembali menerjang Desa Lelilef Waibulen di Kecamatan Weda Tengah, Halmahera Tengah, Maluku Utara, pada Jumat, 02 Agustus 2024 sekitar pukul 18.00 WIT tadi. Banjir setinggi lutut orang dewasa itu mengakibatkan aktivitas karyawan tambang terganggu.

“Banjirnya lumayan. Tapi tidak seperti sebelumnya. Kali ini sampai di lutut. Tepatnya di jalan raya Desa Lelilef Waibulen,” kata Ardianto, seorang karyawan tambang saat dihubungi cermat, Jumat malam, 02 Agustus 2024.

Baca Juga:  Resmob Gamalama Tangkap 3 Pelaku Judi Online di Ternate

Ardianto mengaku peristiwa banjir susulan ini sempat menghambat aktivitas lalulintas di sana. Para karyawan tambang juga tampak mendorong kendaraannya.

“Sore tadi sempat hujannya deras namun tak berlangsung lama. Hingga malam ini banjirnya belum surut,” kata dia.

Video banjir kembali melanda kawasan tambang di Halmahera Tengah, Maluku Utara itu juga beredar di media sosial. Air bah yang diduga berasal dari luapan sungai tampak mengalir deras di kawasan jalan desa setempat.

Baca Juga:  Sekda Halmahera Utara Minta Masyarakat Tidak Golput

Dalam video berdurasi 20 detik, memperlihatkan sejumlah warga dan para pekerja tambang mendorong kendaraannya akibat derasnya banjir.

Sementara Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Halmahera Tengah, Rais Musa tak merespons konfirmasi cermat melalui pesan singkat hingga berita ini ditayangkan.

Sebelumnya, banjir juga menerjang empat desa di Halmahera Tengah pada 21-24 Juli 2024 lalu. Banjir setinggi hingga tiga meter melumpuhkan dan mengisolasi Desa Lelilef Woebulan, Lukulamo, hingga area Transmigran Kobe yang meliputi Woekob, Woejerana, dan Kulo Jaya di Weda Tengah.

Baca Juga:  Kepala Disdukcapil Morotai Diperingatkan Soal Disiplin ASN

Banjir terus meluas ke Sagea hingga area Transmigran Waleh di Weda Utara, Halmahera Tengah, Maluku Utara yang menyebabkan sedikitnya 1.670 jiwa terpaksa mengungsi. Selain curah hujan tinggi, BPBD Halmahera Tengah menyebut banjir ini dipicu oleh meluapnya sungai dan buruknya sistem drainase.