Kasat Reskrim Polres Ternate, Iptu Bondan. Foto: Samsul/cermat
Penyidik Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Ternate, Maluku Utara, mulai melakukan penyelidikan kasus pungli atau jatah preman yang ramai diberitakan beberapa hari ini.
Dugaan pungli ini diduga terjadi di lingkungan Dhuafa Center Ternate yang ditempatkan 30 pedagang.
Para pedagang setiap bulan harus menyetor kepada sejumlah pria yang mengaku sebagai petugas keamanan sebesar Rp 300 ribu.
Sementara, gerobak pedagang yang dititipkan di lokasi, informasi terbaru pedangan harus membayar Rp 550 ribu, bahkan ada yang harus membayar lebih, sesuai pendapatan.
Masalah ini sempat mendapat sorotan publik, salah satunya dari praktisi Hukum Maluku Utara.
Kapolres Ternate AKBP Nikon Irawan, melalui Kasat Reskrim IPTU Bondan Manikotomo mengatakan, pihaknya mulai mendalami soal adanya pungli yang ramai diberitakan.
“Kita sudah tindaklanjuti untuk mendalami hal tersebut, solusinya bagaimana untuk orang-orang itu,” jelas Bondan, Rabu, 27 September 2023.
Dalam mengusut dugaan pungli itu, Bondan mengaku pihaknya akan melakukan pemanggilan terhadap orang-orang penerima uang dari pedagang.
——–
Penulis: Samsul Laijou
Editor: Ghalim Umabaihi
Wisata alam Pulo Tareba di Kelurahan Takome, Kecamatan Ternate Barat, Kota Ternate, Maluku Utara, bisa…
Oleh: Rinto Taib* PADA tanggal 29 Desember nanti tepatlah usia Kota Ternate yang ke-775…
Matahari tampak tegak di kepala Mariam (44 tahun) saat ia menjajakan pernak-pernik perayaan tahun baru…
Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Maluku Utara menutup aktivitas Galian C yang diduga beroperasi…
Perhimpunan Lingkar Arus Studi (PILAS Institute) menggelar kegiatan bakti sosial bersama masyarakat Kelurahan Gambesi RT…
Peran strategis tata usaha dalam mendukung kinerja teknis dan layanan publik menjadi pesan utama yang…