Categories: News

Seorang Casis Polisi di Maluku Utara Protes Panitia Daerah Usai Pengemuman Pantukhir

Seorang Casis Bintara Kompetensi Khusus Kehumasan IT, Ramadan H. Khairudin, dinyatakan Tidak Memenuhi Syarat (TMS) jelang 2 jam pengumuman Penentuan Akhir (Pantukhir).

Casis pengiriman Polres Ternate, dengan nomor 063537/P/0005 ini telah melewati semua tahapan proses dan masuk perangkingan pertama. Namun sayangnya ia dipanggil panitia dan dinyatakan TMS pada tahap Anthropometrik.

Padahal, surat dari Mabes Polri telah dikeluarkan pada tanggal 3 Juli 2024 dan baru disampaikan ke Casis tanggal 6 Juli.

Atas masalah tersebut, Panitia Polda Maluku Utara dinilai bekerja tidak transparan dan akuntabel dalam penerimaan anggota Polri Tahun 2024.

“Semua proses telah dilalui yang bersangkutan, ketika 2 Jam sebelum pengumuman Pantukhir baru dipanggil. Bahwa ada surat dari Pusat, tertanggal 3 Juli, bahwa dia sudah tidak lulus. Ini yang sangat kami sesalkan kerja-kerja panitia,” ucap Kuasa Hukum. M. Bahtiar Husni dalam konferensi persnya, Sabtu, 6 Juli 2024.

Bahtiar menambahkan, kalaupun ia tidak dinyatakan TMS di tahap Anthropometrik, seharusnya kliennya tidak lagi mengikuti tahapan-tahapan selanjutnya.

“Kami sangat menyesalkan, kami berharap Kapolda maupun Kapolri dapat melihat nasib seseorang yang ingin menjadi seorang anggota Polri,” ucapnya.

Dalam penerimaan anggota Polri di Maluku Utara, ketua YLBH ini menilai kerja-kerja panitia tidak becus, untuk itu harus ada perhatian dari Kapolri Drs. Listyo Sigit Prabowo.

“Kerja-kerja Panitia ini sangat tidak profesional. Menurut kami ini sangat menjatuhkan citra dari Kepolisian,” tegasnya.

Ramadan H. Khairudin menambahkan, dari perangkingan, dirinya masuk di urutan pertama untuk penerimaan Bintara Kompetensi Khusus Kehumasan IT di Maluku Utara.

“2 jam sebelum pengumuman Pantukhir saya dinyatakan tidak lulus ini. Saya pikir ini kurang logis. Jika saya jatuh di tahap Anthropometrik, itu harus saya dijatuhkan, atau disupervisi karena itu penilaian dari panitia pusat,” akuinya.

Ramadan mengaku sangat menyesali apa yang disampaikan oleh panitia. Namun panitia mengungkapkan keputusan itu diambil oleh panitia Pusat.

“Di pengumuman Pantukhir nama saya sudah tidak ada. Seharusnya itu ada, dari 4 orang yang tersisa. Tetapi nama saya sudah tidak ada,” pungkasnya.

Sebelumnya, Kapolda Maluku Utara Irjen Pol Midi Siswoko bilang membuka ruang kepada orang tua Casis jika hendak protes panitia atas proses seleksi.

“Kalau yang mau komplain silahkan, tentunya akan kita jawab. Sesuai dengan komplainnya,” tandas Midi.

—-

Penulis: Samsul Laijou

Editor: Ghalim Umabaihi

cermat

Recent Posts

Disdik Pulau Taliabu Dorong Bahasa Daerah Masuk Pelajaran Sekolah

Dinas Pendidikan (Disdik) di Pulau Taliabu, Maluku Utara, berkomitmen mendorong kurikulum bahasa daerah masuk dalam…

10 jam ago

Unkhair dan IPB Bahas Kerja Sama Bidang Riset

Universitas Khairun (Unkhair) Ternate menerima kunjungan Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, dan Pemberdayaan Masyarakat Agromaritim…

10 jam ago

Ini Pesan Kasat Lantas Polres Ternate di HUT ke-70 Lalu Lintas

Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Ternate, AKP Farha, mengimbau seluruh masyarakat, khususnya para pengendara, untuk…

11 jam ago

Kantah Halmahera Barat Hadiri Peringatan 65 Tahun UUPA di Kanwil BPN Maluku Utara

Dalam rangka memperingati 65 Tahun Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA) Tahun 1960, jajaran Kantor Pertanahan (Kantah)…

12 jam ago

Mulai 2026, Pengelolaan Anggaran Desa di Morotai Wajib Berbasis Online

Pemerintah Daerah Pulau Morotai, Maluku Utara, menegaskan bahwa mulai tahun 2026 seluruh proses pengelolaan anggaran…

16 jam ago

Rumah Makan Ayam Bakar Pak RT di Ternate Terbakar, Kerugian Capai Rp 200 Juta

Dapur Rumah Makan Ayam Bakar Pak RT yang terletak di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Muhajirin,…

20 jam ago