News

Taliabu dan Kepulauan Sula Paling Tertinggal

Maluku Utara dikenal sebagai provinsi yang memiliki sumber daya yang melimpah namun di balik itu terdapat beberapa daerah kabupatennya hingga kini masih terbilang tertinggal dari sektor pembangunan hingga sumber daya alam yang sulit di kelola dengan baik.

Badan Pusat Statistik (BPS) dan Bank Indonesia (BI) Merilis Tiga kabupaten yang tertinggal itu yakni:

  1. Pulau Taliabu dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) terendah 62,90, akibat isolasi dan infastruktur minim.
  2. Kepulauan Sula menjadi hotspot kemiskinan tinggi >10%++ akibat kesulitan di luar sektor pertanian.
  3. Kabupaten Halmahera Timur menjadi wilayah disparitas pertambangan dengan pemukiman yang jauh dan terpencil. Hal ini menimbulkan ketimpangan kaya tambang versus rakyat.

Sementara itu, BPS merilis, berdasarkan rata-rata laju pertumbuhan ekonomi antar kabupaten/kota di Provinsi Maluku Utara tahun 2019–2023, daerah dengan laju pertumbuhan ekonomi di atas rata-rata Provinsi Maluku Utara sebesar 14,37 persen adalah:

  • Kabupaten Halmahera Tengah sebesar 68,98 persen dan Kabupaten Halmahera Selatan sebesar 18,63 persen”.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa delapan puluh persen kabupaten/kota di Maluku Utara masih berada di bawah rata-rata laju pertumbuhan ekonomi Maluku Utara selama periode 2019–2023. Hal ini mengindikasikan adanya ketimpangan pembangunan ekonomi antar wilayah di Maluku Utara. Menurut Aisa Mashud dkk (2018)

“disparitas pembangunan ekonomi terjadi karena banyak faktor-faktor penyebab di antaranya adalah sumber daya alam, sumber daya manusia, pemusatan kegiatan ekonomi di suatu wilayah/daerah, pertambahan stok kapital, jumlah penduduk, dan masih terfokusnya investasi di wilayah tertentu saja dan juga kualitas infrastruktur yang tidak merata antar wilayah”.

Adanya data tersebut diharapkan pemerintah provinsi lebih serius dalam menghadapi tantangangan atas ketertinggalan daerah-daerah di Maluku Utara dan mempermudah kesulitan atas akses untuk menjakau daerah lain.

—–

Penulis: Eko Pujianto K. Sahib

redaksi

Recent Posts

Rantau Fest Universitas Indonesia Gaungkan Semangat “Belajar Jauh-Jauh, Balik Bangun Maluku Utara”

Rantau Fest menjadi ruang konsolidasi gagasan bagi orang muda rantau asal Maluku Utara untuk merumuskan…

3 jam ago

Falsafah Fagogoru; Sebuah Refleksi atas Krisis Lingkungan di Halmahera Timur

Oleh: Muhiddin Maulud Kader HMI Komisariat FKIP UNKHAIR Ternate  “Ketika nilai Ngaku rasai diterapkan, manusia…

3 jam ago

Menang Tipis, Malut United Akui Sulit Bendung Tekanan PSM Makassar

Malut United FC harus puas meraih kemenangan 0-1 di Kandang PSM Makassar dalam lanjutan Super…

19 jam ago

Alumni Tambang UMMU: Dari Sekadar Berhimpun Menuju Kepemimpinan Kolektif

Oleh: Lutfi Saleh, ST*   PERKEMBANGAN industri pertambangan khususnya nikel telah mengubah Maluku Utara secara…

19 jam ago

Bantu Pengungsi Bencana, NHM Turunkan Tim Tanggap Darurat ke Sumatera Utara

Sebagai bagian dari komitmen mendukung upaya nasional dalam penanggulangan bencana dan penguatan solidaritas kemanusiaan, PT…

21 jam ago

Merayakan Pengetahuan di 7 Tahun cermat

Oleh: Rinto Taib Penggagas Museum Alfred Russel Wallace Tujuh tahun perjalanan cermat yang sebelumnya merupakan…

1 hari ago