(27/01) Dr. Graal dan warga desa Wooi serius menajamkan agenda kerja bersama. Foto: Tim Graal
Di penghujung akhir Januari ini, calon anggota DPD-RI nomor urut 9, Dr. R. Graal Taliawo, berdiskusi dengan warga Desa Wayaloar (26) dan Wooi (27).
Setelah perjalanan menyisir desa di pesisir dan kepulauan, mulai dari Moti, Pulau Makian, Kayoa, Kasiruta, dan Pulau Mandioli, laki-laki yang akrab disapa Graal ini menerjang ombak mengarungi Pulau Obi dan Gane.
Warga antusias hadir diskusi
Tiba malam hari di Desa Wayalowar, Graal terkejut ketika diinfokan bahwa warga sudah berkumpul di lokasi sejak jam 6 sore. “Dong banyak bakumpul. Tadinya, sebelum diskusi kami berencana untuk makan malam dulu di salah satu rumah warga. Ternyata, warga sudah banyak yang berkumpul. Dong kase full kanan-kiri, depan-belakang. Jadi kita langsung mulai saja,” ungkap laki-laki kelahiran Wayaua, Bacan ini.
Menurutnya, ini adalah bentuk konkret dari antusiasme dan optimisme warga untuk berdiskusi dengan kandidat. “Tentu dong penasaran dengan saya dan kegiatan ini. Sama ka tarada dengan kegiatan atau kandidat lainnya,” kata doktor ilmu politik ini.
Warga respons baik kegiatan
Kandidat DPD-RI 2024 Dapil Maluku Utara ini berterima kasih karena warga merespons baik kegiatan ini dan aktif terlibat diskusi.
Seorang warga Desa Wayalowar, mengaku, kata Graal, ia dapat memberikan mereka pemahaman tentang politik. “Kegiatan bagini boleh. Kase pintar torang tentang politik yang baik dan sebenarnya itu seperti apa,” katanya, mengulangi pengakuan warga tersebut.
Nada serupa diungkapkan warga Desa Wooi, “Selama saya hidup, belum ada yang kase saya pengetahuan seperti ini. Kegiatan seperti ini juga tarada. Saya sangat senang dan bersyukur malam ini bisa berkumpul.”
Optimisme untuk berpraktik politik yang baik begitu terasa dari warga. “Mereka mau berbenah. Kini giliran kandidat yang memainkan peran untuk juga jadi bagian yang memperbaiki demokrasi, bukan merusaknya,” tutup R. Graal Taliawo yang juga seorang pegiat politik gagasan. (ADV)
—–
Editor: Ghalim Umabaihi.
Pemerintah Daerah (Pemda) Halmahera Tengah dinilai mengabaikan status kawasan Karst Sagea yang dilindungi demi operasi…
Harapan baru menyapa keluarga kecil di Desa Gorua, Halmahera Utara (Halut), setelah Aurelia Bungarape, anak…
Suasana hangat dan penuh semangat menyelimuti kantor Kelurahan Loto, Minggu 27 Juli 2025. Sejak pagi,…
DPRD Halmahera Timur, Maluku Utara, akhirnya membentuk panitia khusus (pansus) untuk menanggapi perkara 11 warga…
Penasehat Hukum 11 Warga Adat Maba Sangaji, Halmahera Timur, Maluku Utara mengungkapkan fakta-fakta menarik, usai…
Penasehat Hukum 11 Warga Adat Sangaji, Halmahera Timur, Maluku Utara, meminta Majelis hakim Pengadilan Negeri…