Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Khairun (Unkhair) Ternate, Maluku Utara menilai pembongkaran spanduk Calon Presiden Prabowo Subianto merupakan upaya menjaga lingkungan kampus dari kepentingan politik.
Sebelumnya, pembongkaran spanduk ini dilakukan oleh Pengurus BEM Unkhair melalui Kementerian Sosial Politik, pada Kamis, 5 Oktober 2023. Aksi itu juga disebarkan di media sosial BEM Unkhair.
Spanduk ini diketahui milik salah satu Calon Anggota DPRD Dapil II Kota Ternate dari Partai Gerindra. Dalam spanduk, juga terpasang wajah Prabowo disertai tulisan ‘Torang Samua PRABOWO’.
Presiden BEM Unkhair Junaidi Ibrahim menyebut, pemasangan baliho tersebut sejatinya melanggar konstitusi yang diatur dalam pasal 280 Ayat (1) huruf (h) Undang-undang Pemilu.
“Di mana disebutkan bahwa pelaksana, peserta dan tim kampanye pemilu dilarang menggunakan fasilitas pemerintah, tempat ibadah, dan tempat pendidikan untuk kampanye,” kata Junaidi kepada cermat, Jumat, 6 Oktober 2023.
Junaidi menegaskan bahwa lingkungan kampus idealnya perlu bebas dari kepentingan apapun terutama soal politik.
“Pada aspek politik, kampus idealnya adalah tempat merdeka yang bersih dari anasir politik dan afiliasi kepentingan kotor. Kampus memposisikan diri sebagai institusi pengawal problem rakyat, benteng terakhir idealisme dan kemanusiaan,” cetusnya.
“Menurut kami percaturan politik belakangan ini mulai menunjukkan transaksi dan kalkulasi profit belaka, hal macam ini justru mengabaikan perbincangan tentang problem fundamental (yang dialami) rakyat,” sambung Junaidi.
Dengan begitu, kata dia, BEM Unkhair meminta agar pihak yang memajang spanduk tersebut dapat memberikan penjelasan lantaran sudah sekitar tiga pekan spanduk ini berada di lingkungan kampus.
“Sebelum dibongkar, spanduk itu sudah sekitar tiga Minggu ini dipajang. Karena itu kami inginkan agar pihak terkait memberi klarifikasi terkait hal ini,” pungkasnya.
———
Penulis: Rian Hidayat Husni