News

HMI Kritik Pekerjaan Jembatan di Morotai yang Mangkrak, Sebut Pemda Abai

Ketua Cabang HMI Pulau Morotai, Maluku Utara, Afrizal Kharie, turut menyoroti lambatnya progres pembangunan jembatan SP3 Desa Morodadi, Kecamatan Morotai Selatan.

Proyek yang hingga kini belum rampung itu dinilai mencerminkan lemahnya pengawasan pemerintah daerah terhadap pelaksanaan proyek infrastruktur.

Afrizal mengatakan proyek jembatan yang dikerjakan sejak Mei 2024 dengan nilai kontrak Rp. 900 juta ini seharusnya sudah selesai akhir tahun 2024.

Namun, hingga Januari 2025, pengerjaan masih dengan progres baru sebatas pengecoran fondasi dan bentangan, sementara lantai jembatan belum dikerjakan.

“Lambatnya pengerjaan proyek ini menunjukkan kurangnya pengawasan dari pemerintah daerah dan dinas terkait. Padahal, infrastruktur seperti jembatan ini sangat vital bagi masyarakat, terutama untuk mendukung aktivitas dan mobilitas warga setempat,” ujarnya.

Ia turut mempertanyakan alasan keterlambatan proyek tersebut, meskipun pihak Dinas PU-PR mengklaim telah memberikan adendum waktu kerja selama 50 hari kepada kontraktor.

“Alasan force majeure seperti banjir memang bisa diterima, tapi ini tidak boleh menjadi pembenaran atas lemahnya manajemen proyek. Seharusnya ada mitigasi risiko yang baik sejak awal,” tambahnya.

Menurutnya, keterlambatan ini bukan hanya menciderai kepercayaan masyarakat, tetapi juga menghambat aksesibilitas yang seharusnya segera dirasakan manfaatnya oleh warga.

“Kami minta agar kontraktor yang tidak mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai target segera dievaluasi,”

Ia juga mendesak aparat penegak hukum untuk segera turun tangan menyelidiki keterlambatan proyek yang dinilai bermasalah ini

“Proyek ini sudah sangat terlambat, dan ini jelas merugikan masyarakat. Kami mendesak penegak hukum, baik Kejaksaan maupun Kepolisian, untuk segera bertindak mengusut dugaan kelalaian atau bahkan potensi penyimpangan anggaran dalam proyek ini,”

HMI akan terus memantau perkembangan proyek ini dan siap mengambil langkah-langkah advokasi, termasuk menggalang aksi jika pemerintah tidak segera bertindak tegas terhadap kontraktor yang dinilai lalai dalam menjalankan kewajibannya.


Penulis: Aswan Kharie

cermat

Recent Posts

Ghifari Bopeng Kena Somasi PT Apollu Nusa Konstruksi soal Utang 1,3 Miliar

PT Apollu Nusa Konstruksi melayangkan surat tagihan dan somasi kepada PT Hapsari Nusantara Gemilang untuk…

8 jam ago

Jejak Harmonis Alam dan Tambang Emas Gosowong

Setiap 10 Agustus, Indonesia memperingati Hari Konservasi Alam Nasional sebagai momen refleksi pentingnya menjaga kelestarian…

10 jam ago

Kongsi Gigs dan Suara Perlawanan dari Right Chambers untuk 11 Warga Adat Sangaji

Kongsi Gigs: Music, Football, Culture di Ternate, Maluku Utara, bukan sekadar acara manggung. Acara ini…

11 jam ago

FORMAT PRAGA Serahkan Dokumen Laporan Mafia Tambang ke KPK

Perwakilan massa Aksi Front Mahasiswa Maluku Utara Pro Warga Maba Sangaji (FORMAT PRAGA) akhirnya menyerahkan…

11 jam ago

Aksi Desak KPK dan Kementerian ESDM Periksa IUP PT Position

Puluhan orang yang tergabung dalam organisasi masyarakat sipil, mulai dari tokoh adat, dan pemuda Halmahera…

11 jam ago

BEM Faperta Unkhair: Bebaskan 11 Warga Adat Maba Sangaji

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Khairun (Unkhair) Ternate, Maluku Utara, juga menyuarakan solidaritas untuk 11…

12 jam ago