Categories: News

JATAM Ungkap Jejaring Kuasa Perebutan Tambang Nikel di Halmahera Timur

Laporan terbaru Jaringan Advokasi Tambang (JATAM) mengungkap konflik berkepanjangan di Halmahera Timur, Maluku Utara. Wilayah yang dahulu menjadi pusat kehidupan masyarakat adat Maba Sangaji itu kini berubah menjadi arena perebutan kepentingan antara korporasi tambang nikel, jaringan modal-politik, dan aparat negara.

“Masuknya industri nikel telah menghancurkan ruang hidup warga. Hutan adat digunduli, sungai tercemar lumpur merah, dan lahan pangan tradisional hilang,” kata Julfikar Sangaji, Dinamisator JATAM Maluku Utara, usai peluncuran laporan tersebut, Senin, 10 November 2025.

Menurut Julfikar, janji pemerintah soal hilirisasi nikel hanya menjadi retorika. Di lapangan, yang terjadi justru “keruntuhan ekosistem dan hilangnya sumber penghidupan.” Petani, nelayan, dan pengolah sagu kini kehilangan tanah serta harga diri mereka.

Protes warga yang menuntut keadilan justru dibalas dengan represi. “Warga dikriminalisasi, ditangkap, diintimidasi, bahkan ada yang dipenjara karena membela lingkungan,” ujarnya.

Sementara itu, di tingkat korporasi, konflik tak kalah panas. Sejumlah perusahaan tambang nikel saling serang melalui laporan polisi, manipulasi tapal batas, hingga sengketa izin. Kasus antara PT Position dan PT Wana Kencana Mineral menjadi contoh paling mencolok dari tumpang tindih izin yang menelanjangi kolusi antara modal dan birokrasi negara.

“Negara absen melindungi rakyat. Justru cenderung berpihak pada kepentingan modal besar,” tegas Julfikar.

JATAM menyoroti bahwa di balik konflik tambang di Halmahera Timur, terdapat jejaring bisnis lintas negara—dari Jakarta hingga Beijing—yang mengamankan rantai pasok nikel global. Laporan itu juga menyingkap keterlibatan jaringan politik dan militer yang mempersempit ruang gerak masyarakat adat.

“Yang dipertaruhkan bukan hanya tanah dan air, tapi juga masa depan orang Halmahera. Jika keadilan harus diperjuangkan hari ini, suara dan perlawanan dari Maba Sangaji adalah titik awalnya,” pungkas Julfikar.

cermat

Recent Posts

Gubernur Pertama Irian Barat Sultan Zainal Abidin Syah Resmi Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional

Presiden Prabowo Subianto secara resmi menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada Sultan Zainal Abidin Syah, Sultan…

7 jam ago

Sigi Lamo

Sekira 100 meter dari arah tenggara Kedaton Kesultanan Ternate, Maluku Utara, masjid itu tampak berdiri…

2 hari ago

IAIN Ternate Hadir di Kepulauan: Wujud Nyata Tri Dharma di Modayama dan Laromabati

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ternate kembali menunjukkan komitmennya dalam mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi…

2 hari ago

NHM Peduli Beri Bantuan untuk Penyandang Disabilitas di Maluku Utara

PT Nusa Halmahera Minerals (NHM) melalui NHM Peduli kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung masyarakat penyandang…

3 hari ago

Pompa Distribusi Air Rusak, Perumda Ake Gaale Sediakan Mobil Tangki untuk Warga Dufa-Dufa dan Akehuda

Pelanggan Perumda Ake Gaale di dua Kelurahan yakni Dufa-Dufa dan Akehuda beberapa pekan ini, tidak…

4 hari ago

Ini Penyebab Distribusi Air Perumda Ake Gaale Ternate Terhabat di 5 Kawasan

Lima kawasan di Kota Ternate, Maluku Utara, yakni Sulamadaha, Takome serta kawasan wisata Jikomalamo dan…

4 hari ago