Plt Kepala Dinas Pendidikan dan kebudayaan (Kadikbud) Pulau Morotai, Safruddin. Foto: Aswan/cermat
Plt Kepala Dinas Pendidikan dan kebudayaan (Kadikbud) Pulau Morotai, Safruddin, merespons dugaan mutasi seorang guru ASN buntut dari pilihan politik.
Safrudin membantah jika kebijakan mutasi itu dianggap merujuk pada perbedaan politik di momentum Pilkada 2024 kali ini.
“Penempatan (mutasi) itu saya ambil secara acak. Dipilih yang dekat dari Desa Yao, karena di sana guru ASN cuma satu,” Kata Safruddin kepada Cermat, Rabu, 1 Oktober 2024.
Ia bilang, sekolah negeri adalah sekolah yang prioritas karena itu harus diisi dengan mereka yang berstatus ASN.
“Jadi dia di sana karena kepala sekolahnya hanya satu sisa P3K itu ada dua kemudian satu TKD tenaga honor maka kita mengisi kekosongan. Itu tujuannya, hanya itu saja,” tegasnya.
Menurut dia, edaran Menteri Dalam Negeri (Mendagri) yang melarang adanya mutasi dan rolling jabatan hanya berlaku untuk pejabat tinggi.
“Itu edaran menteri yang dikhususkan untuk pejabat, pejabat eselon II, III dan IV. Kemudian pegawai fungsional yang diperbantukan dia kepala sekolah atau kepala puskesmas itu harus melalui izin mentri untuk yang di bawahnya itu tidak di atur,” ujar Safrudin.
Oleh: Rinto Taib* PADA tanggal 29 Desember nanti tepatlah usia Kota Ternate yang ke-775…
Matahari tampak tegak di kepala Mariam (44 tahun) saat ia menjajakan pernak-pernik perayaan tahun baru…
Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Maluku Utara menutup aktivitas Galian C yang diduga beroperasi…
Perhimpunan Lingkar Arus Studi (PILAS Institute) menggelar kegiatan bakti sosial bersama masyarakat Kelurahan Gambesi RT…
Peran strategis tata usaha dalam mendukung kinerja teknis dan layanan publik menjadi pesan utama yang…
Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Maluku Utara, I Made Suardika, menyampaikan pesan damai dan…