News

Pengelola Pulo Tareba Tangkap Pemburu Kuskus Mata Biru di Takome, Ternate

Pengelola Pulo Tareba menangkap 5 orang pemuda yang diduga memburu Kuskus Mata Biru, di Kekurahan Takome, Ternate Barat, Kota Ternate, Maluku Utara, pada Selasa, 23 Januari 2024.

5 pemuda ini masing-masing inisial Is (38), warga Tabanga; Reza (21), warga Tobenga. Kemudian, Matrius (36) dan Edo (22), yang merupakan warga Jailolo, ditambah Riski (20), warga Sragen, Jawa Tengah.

Beruntung, para pemuda ini saat diamankan, baru terdapt 1 hewan Kuskus mata biru yang ditembak. Mereka mengakui baru pertama kali melakukan tindakan itu menggunakan senapan angin.

Mereka mengaku, hewan Kuskus diburu untuk dikonsumsi, tidak diperjual belikan. Para pemburu itu pun dilaporkan dan diserahkan kepada Balai Konservasi SDA Maluku, Seksi Konservasi Wilayah I.

5 pemuda yang diamankan saat ditemukan menngkap Kuskus. Foto: Pengelola Pulo Tareba

Pengelola Pulo Tareba, Ibenk kepada cermat mengatakan, langkah para pemburu itu sangat disesalkan. Ia menyayangkan terkait dengan tindakan orang-orang yang berburu Kuskus mata biru.

“Ini dapat dijadikan pelajaran bagi para pemburu, karena kami dari Pulo Tareba tidak akan tinggal diam. Kami akan terus melakukan aksi untuk mengkampanyekan kepada seluruh warga masyarakat, baik dari kampung Takome maupun orang-orang dari luar kampung,” katanya.

Ke dapan, kata ia, apabila pihaknya menemukan kejadian seperti ini, maka akan mengambil tindakan cepat melaporkan kepada pihak yang berwenang.

Ibenk mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak atas kerja samanya dalam upaya menjaga dan melestarikan keanekaragaman hayati yang ada di Pulo Tareba.

“Kuskus mata biru dan burung-burung yang ada di Pulo Tareba merupakan salah satu aset berharga bagi Maluku Utara, maka dari itu kami terus berkolaborasi dengan semua pihak untuk menjaga dan melestarikan satwa liar dan habitatnya,” ucapnya.

Ibenk bilang, dengan adanya kejadian ini, dapat memberikan efek jerah bagi para pemburu satwa liar, baik yang ada di kampung Takome maupun yang dari luar kampung.

“Kegiatan-kegiatan merusak seperti ini memang harus ditindak tegas. Apalagi ini sejalan dengan tujuan kita mewujudkan wisata Kota Ternate menjadi wisata keanekaragaman hayati,” pungkasnya.

—–

Penulis: Samsul Laijou

Editor: Ghalim Umabaihi

redaksi

Recent Posts

Tambang Bikin Dilema Warga Pulau Gebe, Graal Desak Perbaikan

Anggota DPD RI Dr. R. Graal Taliawo, S.Sos., M.Si. kembali melakukan kunjungan pengawasannya. Kali ini,…

15 menit ago

Tawarkan Pemandangan Alam, Pulo Tareba di Ternate Cocok Jadi Pilihan Wisata Akhir Tahun

Wisata alam Pulo Tareba di Kelurahan Takome, Kecamatan Ternate Barat, Kota Ternate, Maluku Utara, bisa…

9 jam ago

775 Tahun Ternate Lestarikan Budaya Leluhur

Oleh: Rinto Taib*   PADA tanggal 29 Desember nanti tepatlah usia Kota Ternate yang ke-775…

19 jam ago

Kisah Mariam dan Geliat Pedagang Musiman di Ternate

Matahari tampak tegak di kepala Mariam (44 tahun) saat ia menjajakan pernak-pernik perayaan tahun baru…

21 jam ago

Polda Maluku Utara Tutup Galian C Ilegal di Pulau Obi, 5 Saksi Diperiksa

Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Maluku Utara menutup aktivitas Galian C yang diduga beroperasi…

22 jam ago

Kolaborasi dengan Warga, PILAS Institute Gelar Bakti Sosial di Kelurahan Gambesi

Perhimpunan Lingkar Arus Studi (PILAS Institute) menggelar kegiatan bakti sosial bersama masyarakat Kelurahan Gambesi RT…

1 hari ago