Ruang poliklinik di RSUD Chasan Boesoirie. Foto: Muhammad Ilham Yahya/cermat
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Chasan Boesorie di Kota Ternate, Maluku Utara, diduga memonopoli pelayanan transfusi darah bagi pasien yang sedang membutuhkan.
Hal itu diungkap seorang relawan Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Maluku Utara yang memilih namanya disamarkan.
Ia menyebut, pihak RS Chasan Boesoirie enggan memberikan rekomendasi kepada pasien untuk mengambil stok darah di Unit Donor Darah (UDD) PMI Provinsi Maluku Utara yang beralamat di Kelurahan Bastiong Talangame, Ternate Selatan.
“Kemarin itu ada pasien yang urgen, butuh darah, tiba-tiba pihak rumah sakit bilang tidak bisa. Terus blangko untuk pendonor mereka tidak serahkan, tidak mau kasih. Ini alasannya apa?,” tanya dia, Rabu, 18 Oktober 2023.
Dengan alasan itu, ia menduga kuat pihak RS Chasan Boesoirie ingin memonopoli atau mengambil alih layanan transfusi darah. Ia mengaku hal itu baru terjadi sebulan terakhir.
“Padahal, seharusnya saat ada pasien atau masyarakat yang membutuhkan darah dan di saat bersamaan rumah sakit mengalami kekosongan stok, maka pasien diarahkan ke UDD PMI supaya segera mendapat pertolongan,” cetusnya.
Baca Juga: 3 Kecamatan Terluar di Ternate Jadi Lokasi Budidaya Perikanan
“Bukan malah terkesan melarang atau menyampaikan bahwa stok darah dan pelayanan di UDD PMI kurang bagus. Itu tidak betul. Stok darah kami ada, fasilitasnya pun sangat bagus, ada tempat penampungan bagus.”
Hal ini pun dikhawatirkan berimbas pada pelayanan bagi pasien urgen. Fatalnya lagi, kalau sampai ada pasien yang tidak tertolong hanya karena tak lekas memperoleh darah.
“Karena itu kami berharap Komisi IV DPRD Maluku Utara segera panggil pihak rumah sakit untuk berdiskusi, berembuk agar supaya ada jalan keluar, sekaligus meminta klarifikasi rumah sakit, karena ini menyangkut pelayanan kesehatan dan nyawa manusia,” pungkasnya dia.
Baca Juga: Gaji 13 ASN di Halmahera Utara Mulai Dicairkan
Cermat berusaha mengonfirmasi penanggung jawab UTD RSChB Ternate, yakni dr Fasni Halil yang diketahui berada di luar daerah.
dr Fasni yang dikonfirmasi mengenai masalah ini melalui chating dan panggilan WhatsApp belum memberikan tanggapan hingga berita ini ditayangkan.
——–
Penulis: Muhammad Ilham Yahya
Editor: Rian Hidayat Husni
Polisi Perairan dan Udara (Polairud) di Pulau Taliabu memberi imbauan waspada untuk masyarakat imbas cuaca…
Polres Pulau Taliabu menyebut bahwa dugaan kasus pengancaman dan pencemaran nama baik yang dialami Ketua…
Hasil seleksi PPPK tahap kedua di Pulau Morotai, Maluku Utara, masih belum diumumkan oleh Badan…
Satuan Lalu Lintas (Sat Lantas) Polres Halmahera Tengah (Halteng) menggelar kegiatan safety riding and driving…
Oknum anggota Polres Pulau Morotai, berinisial MR, resmi diberhentikan tidak dengan hormat atau PTDH buntut…
Sebanyak 30 mahasiswa Universitas Gadja Mada (UGM) menyiapakan setidaknya empat program pengembangan pertanian di Kecamatan…