Sastra

Tiga Puisi Pilihan Sultan Musa

SENYUMAN TUA ( KABUT) PEMBISIK KARSA

Kabut itu mulai menyapa
membekap koar kata
membiaskan gelombang gema
menggambarkan tertangkap telinga

Kabut itu baru saja berkata
menjepit riuh nan lena
mengharapkan senyum jiwa
menyambut sirnanya lara

Wahai kabut teruslah menyangga
menyambut lembut sang suka
mengabaikan ragu sang duka
mewakili pembisik penuh karsa

Dan, ketahuilah tidak semua orang akan mengerti perjalanan kabut
mereka hanya tahu kau terus berjalan,
tapi tak merasakan seruanmu
“meski dari senyuman tua, selalu ada untuk selamanya”

PEREMPUAN BERSELIMUT KABUT

Walaupun kabut diam, namun selalu berbisik diantara remah dalam kesaksian
dan mengurai dalam ketenangan

Melihat luas samudera di kedalaman hati,
jauh nan memancarkan keteduhan
tak perlu dijawab, perempuan ini tahu
yang mana hati indah atau pun sebaliknya

Dipangkal talu berpacu kekuatan, mengubah hikmah kebaikan dibaliknya
menghadirkan himmah dari sang pendahulu
dalam wujud atau bayangan limpahan ruhani mengucur pada perempuan ini
lewat dzikir nurnya tiada batas, tauhidnya tiada usai
menjelma semesta yang tak meredup, dzikir tanpa suara
kabutnya bertualang menuju mata rantai
dalam damai yang selalu tersenyum

Dalam kabut Perempuan ini, menjelma dalam kebaikan
menebar kebaikan, berprasangka pun bersama kebaikan
meskipun tidak diperlakukan secara baik

Perempuan ini yakin ada yang terbuka,
meski akhirnya setiap orang mempunyai pandangannya masing – masing
sebelum atau sesudah Perempuan ini dihadirkan

Perempuan ini mengarungi tapak, tanpa berhenti
berlelah–lelah dalam kabut hanya mencari ridho-Nya
tujuan yang pasti sampai, bagi hari baru untuk setiap napas

Note:
Himmah= tekad

SEBUSUR TANYA (KABUT)

pada liris menjawab
dari kabut yang tak menyatu

pada sorot membuncah
dari kabut yang tak terlihat

……kemana diri ini untuk “berpihak”

pada angin mencari
dari kabut yang tak biru

pada suara memanah
dari kabut yang tak kelabu

…..kemana diri ini untuk “berpijak”

semua merajut restu
dalam bingkai kabut
lalu….
dijawab jalinan sayup perasaan masih sama
namun tak tersimpul kata – kata
‘merakit harapan pasrah dan berserah’


Penulis: Sultan Musa

berasal dari Samarinda Kalimantan Timur. Tulisannya tersiar
diberbagai platform media daring dan luring. Serta karya-karyanya masuk dalam
beberapa Antologi bersama penyair Nasional dan Internasional. Seperti Antologi Puisi
Penyair Dunia “Wangian Kembang: Antologi Puisi Sempena Konvesyen Penyair Dunia –
KONPEN” yang di gagas Persatuan Penyair Malaysia (2018), Antologi Puisi “Negeri
Serumpun” Khas Sempena Pertemuan Dunia Melayu GAPENA & MBMKB (2020), “La
Antologia De Poesia Cultural Argentina – Indonesia“ Antologi Puisi Budaya Argentina –
Indonesia (2021). Antologi Puisi “Cakerawala Islam” MAIK – Majlis Agama Islam dan
Adat Istiadat Melayu Kelantan –Malaysia (2022), Festival Sastra Internasional Gunung
Bintan – Jazirah (2019, 2020, 2021, 2022) dan HOMAGI – International Literary Magazine.
Tercatat pula dibuku “Apa & Siapa Penyair Indonesia – Yayasan Hari Puisi
Indonesia” Jakarta 2017. Karya tunggalnya bertajuk "TITIK KOMA" (2021) masuk
nominasi Buku Puisi Unggulan versi Penghargaan Sastra 2021 Kantor Bahasa Provinsi
Kalimantan Timur. Adapun IG: @sultanmusa97

cermat

Share
Published by
cermat
Tags: Puisi

Recent Posts

Polairud Imbau Warga di Taliabu Waspada Cuaca Ekstrem

Polisi Perairan dan Udara (Polairud) di Pulau Taliabu memberi imbauan waspada untuk masyarakat imbas cuaca…

49 menit ago

Soal Laporan Pengancaman terhadap Anggota DPRD Taliabu di Medsos, Polisi: Masih Pengaduan

Polres Pulau Taliabu menyebut bahwa dugaan kasus pengancaman dan pencemaran nama baik yang dialami Ketua…

2 jam ago

BKD Morotai Tunggu Putusan BKN untuk Umumkan Hasil PPPK Tahap Kedua

Hasil seleksi PPPK tahap kedua di Pulau Morotai, Maluku Utara, masih belum diumumkan oleh Badan…

3 jam ago

Gelar Safety Riding and Driving Demi Kurangi Kecelakaan di Area Tambang Halteng

Satuan Lalu Lintas (Sat Lantas) Polres Halmahera Tengah (Halteng) menggelar kegiatan safety riding and driving…

4 jam ago

Polisi di Morotai Dipecat karena Nikahi 3 Perempuan, Kapolda: Sudah PTDH dan Jadi Atensi

Oknum anggota Polres Pulau Morotai, berinisial MR, resmi diberhentikan tidak dengan hormat atau PTDH buntut…

4 jam ago

4 Program Mahasiswa UGM Siap Dorong Sektor Pertanian di Pulau Hiri, Ternate

Sebanyak 30 mahasiswa Universitas Gadja Mada (UGM) menyiapakan setidaknya empat program pengembangan pertanian di Kecamatan…

4 jam ago