News

Upaya Kapolda Maluku Utara Buat Kampung Adat Wangongira, Halmahera Utara

Upaya Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Maluku Utara, IRJEN POL. Drs. Waris Agono, M.Si untuk menjadikan Desa Wangongira, Tobelo Barat, Halmahera Utara, menjadi kampung adat akhirnya terwujud.

Cerita membangun kampung adat ini, dilakukan setelah Waris melihat masyarakat adat O’Hongana Manyawa yang asal-muasal dari utara Halmahera ini tersebar di Halmahera bagian timur, tengah, hingga selatan. Selain itu, masyarakat adat tersebut belum mendapat perhatian khusus oleh pemerintah setempat terkait masalah hukum maupun hak atas wilayah hidup mereka.

Sebab itu, Waris Agono ingin mendorong Pemda untuk menyiapkan perlindungan terhadap Masyarakat Hukum Adat (MHA)Tobelo Dalam atau O’Hongana Manyawa. “Sehingga eksistensi MHA beserta tradisi, adat-budaya, dan wilayah hidupnya tetap lestari, di tengah gempuran ekspansi dunia industri pertambangan yang telah merambah sampai Maluku Utara,” ujar Jendral Bintang Dua ini, Sabtu, 28 Juni 2025.

Awalnya, pada 9 Mei 2025, Kapolda Malut ini mulai mencari tahu sejarah asal-usul O’Hongana Manyawa. Ia pun langsung berkoordinasi dengan Polres Halmahera Utara (Halut) untuk mengecek kondisi masyarakat dan desanya di Wangongira.

Alhasil, pada Mei itu, seluruh jajaran Polres Halut bersama Forkopimda setempat bahu-membahu membangun Desa Wangongira. Mulai dari pembuatan MCK, memperbaiki saluran air bersih untuk disalurkan ke rumah-rumah warga, hingga mengajak para pemangku adat setempat untuk merumuskan program jangka panjang, setelah Wangongira diresmikan menjadi kampung adat pada 28 Juni 2025.

Selama sebulan ini, Polda juga mendapati beberapa kendala yang dihadapi Desa Wangingira, salah satunya administrasi desa yang belum lengkap. Perlengkapan kantor desa pun tidak ada. Bahkan, ada beberapa warga asli yang belum memiliki Kartu Keluarga maupun KTP.

“Jadi, tidak sekadar membangun infrastruktur. Kedepannya, harus ada kolaborasi lintas sektor, kampus, akademisi, pemerintah, peneliti bahkan media untuk membangun kampung adat ini, misal menata kembali administrasi desa dengan membuat monografi desa. Mengkaji secara ditail potensi kampung adat ini agar berdampak pada warganya,” tambah Kapolda Malut.

Waris berharap, semangat membangun kampung adat di Wangongira ini juga menjadi contoh untuk daerah lain di Maluku Utara agar dapat menjaga hak masyarakat hukum adat serta kekayaan alam dan tradisi yang ada.

Sementara itu, Kapolres Halut AKBP Faidil Zikri berharap pemda memberikan perhatian khusus ke masyarakat di kampung adat sebagai benteng terakhir menjaga kelestarian hutan.

cermat

Recent Posts

Tak Berizin, Jetty Perusahaan Tambang di Haltim Ancam Wilayah Pesisir dan Pulau Kecil

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyebut pembangunan terminal khusus atau jetty milik PT Sambaki Tambang…

6 jam ago

Kapolda Maluku Utara Kunjungi Polres Halut, Tekankan Profesionalisme dan Integritas Anggota

Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Maluku Utara, Irjen Pol. Waris Agono, melaksanakan kunjungan kerja ke Polres…

1 hari ago

Pili Torang Pe Orang

Oleh: Gufran A. Ibrahim [Ibrahim Gibra]*   Inti buku Relasi Kwasa, Politik Identitas, dan Modal…

1 hari ago

Polairud Imbau Warga di Taliabu Waspada Cuaca Ekstrem

Polisi Perairan dan Udara (Polairud) di Pulau Taliabu memberi imbauan waspada untuk masyarakat imbas cuaca…

2 hari ago

Soal Laporan Pengancaman terhadap Anggota DPRD Taliabu di Medsos, Polisi: Masih Pengaduan

Polres Pulau Taliabu menyebut bahwa dugaan kasus pengancaman dan pencemaran nama baik yang dialami Ketua…

2 hari ago

BKD Morotai Tunggu Putusan BKN untuk Umumkan Hasil PPPK Tahap Kedua

Hasil seleksi PPPK tahap kedua di Pulau Morotai, Maluku Utara, masih belum diumumkan oleh Badan…

2 hari ago