Satgas Stunting Provinsi Maluku Utara melakukan pendampingan pengendalian dan penurunan angka stunting untuk pemerintah daerah Kepulauan Sula.
Giat tersebut melibatkan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) setempat di Aula Istana Daerah, Kamis, 18 Juli 2024.
Sekda Kepulauan Sula, Muhlis Soamole mengatakan, tugas pendampingan ini nantinya difokuskan pada kinerja Tim Penanganan Penurunan Stunting (TPPS).
“Mulai dari pengendaliannya maupun evaluasi hingga tingkat pelaporannya,” kata Muhlis kepada cermat, Kamis, 18 Juli 2024.
Muhlis menuturkan saat ini ada beberapa tahapan yang belum sempat dilaksanakan, yakni rembuk stunting tingkat desa dan lokakarya mini untuk stunting. Kemudian Audit stunting dan rembuk stunting tingkat kabupaten.
Sementara perwakilan Satgas Stunting Maluku Utara, Jailan Sapsuha mengatakan, prevelensi stunting di Kepulauan Sula pada 2023 telah mengalami penurunan sehingga patut diapresiasi.
“Alhamdulillah, yang dulunya angka stuntingnya berada pada posisi 28,5 persen dapat menurun hingga di posisi 18 persen,” kata dia.
Ia bilang, komitmen Pemda Kepulauan Sula saat ini diharapkan dapat berkolaborasi dengan seluruh OPD untuk meningkatkan penurunan angka stunting, sehingga dapat mencapai angka Nasional.
“Dengan beberapa kegiatan yang sudah dilaksanakan di tahun ini, kami sudah melaksanakan launching kegiatan pengukuran dan intervensi serentak, jadi sekarang kita akan lanjutkan giat rembuk stunting tingkat desa serta kecamatan,” jelasnya.
Ia juga menargetkan di sisa waktu enam bulan ini penurunan stunting dapat mencapai angka nasional.
“Pasti, dengan usaha keras, pemerintah daerah Kepulauan Sula dapat mencapai angka nasional, dan itu kami targetkan. Kalau pun tidak mencapai angka 14 persen, minimal dapat pada posisi angka 15 atau 16 persen,” tutup Jainal.