Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Maluku Utara melibatkan wartawan dan kader Sekolah dan Kader Pengawas Partisipatif (SKPP) turun untuk melakukan pengawasan pemungutan dan perhitungan surat suara hasil Pemilu pada Rabu, 14 Februari.
Ketua Bawaslu Malut Masita Nawawi Gani mengatakan, keterlibatan wartawan dalam proses pengawasan merupakan bentuk kemitraan pengawas partisipatif yang strategis.
“Bawaslu dan wartawan tercatat sebagai mitra strategis. Itu mengapa kami libatkan ke dalam pengawasan pungut hitung untuk menginformasikan aktivitas pengawasan di TPS,” katanya dalam Rapat Persiapan Teknis Pengawasan Pungut Hitung, di Kantor Bawaslu Maluku Utara, Selasa, 13 Februari 2024.
Sebagai lembaga pemerintah, Masita menuturkan bahwa penyebaran informasi yang diberikan oleh Bawaslu terbatas. “Dengan adanya teman-teman media, maka informasi tentang pemilu, hasil pengawasan yang dilakukan, pencegahannya dan proses penanganan pelanggarannya akan bisa tersampaikan kepada masyarakat secara lebih luas,” tambahnya.
Lewat pertemuan tersebut, wanita kelahiran Ambon ini mengingatkan wartawan untuk berkoordinasi dengan pengawas pemilu apabila menemukan dugaan pelanggaran. “Dalam pengawasan kita libatkan staf sekretariat untuk mendampingi dan menjalin komunikasi dalam melakukan pengawasan,” ujarnya
Sementara itu, Anggota Bawaslu Malut Rusly Saraha menyampaikan, upaya pencegahan, pengawasan dan penindakan yang dilakukan oleh Bawaslu dinilai gagal apabila pelaksanaan pungut hitung tidak berjalan dengan semestinya. Karena itu, ia menekankan pengawasan pungut hitung dilakukan secara ketat supaya berjalan damai dan kondusif. “Kegagalan dalam pungut hitung maka upaya baik kita selama ini dianggap tidak berhasil” tutupnya.
Diketahui, hadir dalam agenda tersebut yakni dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Maluku Utara, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Ternate, Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), Perwakilan SKPP, BEM Unkhair dan Pemantau Pemilu. (RLS)
—–
Editor: Ghalim Umabaihi