Salah satu sungai di dekat tambang di Weda Utara, Halmahera Tengah yang tercemar. Sungai tersebut biasanya digunakan warga untuk dikonsumsi dan kebutuhan lainnya. Foto: Kalesang
Masalah air bersih mulai dirasakan masyarakat sejumlah desa lingkar tambang di Kecamatan Weda Utara, Halmahera Tengah. Warga setempat harus berjuang mendapatkan air bersih.
“Kami warga lingkar tambang juga membutuhkan air bersih, sebab merupakan kebutuhan yang tak bisa ditawar,” ungkap Andri, salah satu warga yang ditinggal di lingkar tambang saat dihubungi wartawan, Selasa, 14 Januari 2025.
Menurut Andri, sejak masuknya perusahaan tambang, sumber mata air utama, seperti sungai di desa mereka mulai tercemar.
Keluhan dari warga pun mendapatkan respons dari Manajer Advokasi Tambang Wahana Lingkungan Hidup WALHI Maluku Utara (Malut), Mubaligh Tomagola.
Menurutnya, kondisi di Weda mulai dari air, tanah dan udara, menjadi ancaman bagi masyarakat, terutama yang tinggal di sekitar tambang. Ia menjelaskan, tiga masalah utama tersebut mestinya menjadi perhatian serius pemerintah. “Kecamatan yang paling terdampak juga berada di Weda Tengah,” jelasnya.
Untuk Kecamatan Weda Tengah, kata Mubaligh, ada beberapa desa lingkar tambang yang terdampak langsung masalah air bersih, yakni Desa Kulo Jaya, Woejarana, dan Desa Woekob.
“Warga tiga desa tersebut mendapatkan air bersih dari air hujan. Apabila tidak turun hujan, terpaksa membeli air galon, padahal mereka tinggal di ring satu kawasan industri,” katanya.
Mubaligh bilang, air hujan yang dikonsumsi tidak menuntut kemungkinan ada partikel yang berbahaya, karena ada aktivitas Perusahaan Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batubara di Kecamatan Weda Tengah. Di sisi lain, warga juga harus membeli air setiap hari dengan harga 10-12 ribu per galon.
“Jadi, pemulihan ekologi itu wajib bagi perusahan dan harus bertanggung jawab, agar masyarakat bisa konsumsi air tanpa khawatir kena penyakit diare dan lain-lain,” tegasnya.
“Jika warga yang tidak punya usaha apa-apa selain berkebun itu bisa bahaya. Mereka hanya pasrah dan alami keresahan bahkan penderitaan di area proyek nasional,” pungkasnya. (Ikhi)
Oleh: Rinto Taib* PADA tanggal 29 Desember nanti tepatlah usia Kota Ternate yang ke-775…
Matahari tampak tegak di kepala Mariam (44 tahun) saat ia menjajakan pernak-pernik perayaan tahun baru…
Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Maluku Utara menutup aktivitas Galian C yang diduga beroperasi…
Perhimpunan Lingkar Arus Studi (PILAS Institute) menggelar kegiatan bakti sosial bersama masyarakat Kelurahan Gambesi RT…
Peran strategis tata usaha dalam mendukung kinerja teknis dan layanan publik menjadi pesan utama yang…
Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Maluku Utara, I Made Suardika, menyampaikan pesan damai dan…