Penulis bersama pengurus AMGPM Daerah Ternate, pada moment salat Ied 2024 di Masjid Almunawar. Setelah berbagi koran, untuk saudara muslim, untk digunakan sebagai alas sajadah.
Oleh: Donny Toisuta*
Cerita Tahun 2021
Panas masih terasa menyengat saat sore hampir menjelang. Waktu itu 9 Mei 2021, kala seluruh umat muslim di dunia sementara menjalankan ibadah puasa. Bersama Bung Keegan Lopulalan (Ketua AMGPM Daerah Ternate), kami berdiri di depan kantor Klasis GPM Ternate (Di Kompleks Gereja Ayam) sambil mendiskusikan sebuah pertanyaan besar, ‘Apa yang dapat dilakukan AMGPM Daerah Ternate bagi saudara-saudara Muslim yang sementara menjalankan Ibadah Puasa?’. Maka tercetus ide, membagi Koran untuk alas Sajadha saat saudara-saudara muslim melaksanakan Sholat Ied. Tak butuh waktu lama untuk menyepakatinya dan tak butuh banyak pertimbangan lagi gerak cepat dilakukan. Beta masuk ke Ruang kantor Klasis untuk mendiskusikannya kepada Pdt W.J.Terloit.S.Th (Ketua Klasis GPM Ternate) dan mendapat persetujuan.
Bung Keegan, langsung menghidupkan motor pribadinya lalu kami menuju Masjid Al munawar Kota Ternate dan setibanya di sana kami berusaha jumpa dengan Pengurus Masjid sekadar untuk menanyakan waktu pelaksanaan Sholat Ied dan sekaligus mengkomunikasikan Ide ‘Berbagi Koran’ dengan tetap mengedepankan berbagai aturan/syarat yang harus dipenuhi agar pada waktunya semua bisa berjalan dengan baik. Harapan hampir pupus karena di tengah teriknya mentari tak satupun pengurus masjid yang dapat ditemui. Lalu bung Keegan berujar ‘Coba Hubungi Pak Asghar mungkin beliau dapat memberikan petunjuk’.
Motor hitam besar itu bergerak meninggalkan Masjid Almunawar dan melanju cepat menuju kediaman Pa Asghar Saleh (Direktur LSM Rorano- Maluku Utara) di belakang Markas Polda Maluku Utara. Pohon Mangga besar yang kokoh dan rimbun menyambut kami dengan senyum sejuknya, setidaknya telah lebih dulu meneduhkan hati dari sengatan mentari yang tak kompromi. Kami memberanikan diri mengetuk pintu dan meminta untuk berjumpa dengan Pak Asghar. Beliau menyambut kami dengan rasa agak kaget dan bingung tetapi seperti biasa selalu bersedia mendengar apa yang hendak disampaikan. Tak butuh waktu lama, Pak Asghar segera meminta informasi dari beberapa koleganya, tentang siapakah yang menjadi Panitia Pelaksana Sholat Ied yang telah ditetapkan oleh pemerintah Kota Ternate. Dari seberang telpon itu tersebutlah nama Bapak Mujdais Walanda ( Kepala Bagian Kesejateraan Kota Ternate) yang ternyata adalah sahabat dari Pak Asghar. Melalui respons cepat yang ditunjukkan Pa Asghar, beta sadar bahwa ini ‘Barang bae’ (Hal Baik) yang butuh penanganan segera. Pak Asghar bergegas—ganti pakaian—juga–memakai—sepatu, kemudian menemani kami ke kantor Wali Kota Ternate untuk bertemu panitia pelaksana. Di Ruang kerja Pak Mudjais Walanda, kami diperkenalkan dan disilahkan untuk menyampaikan Ide kegiatan yang hendak kami buat. Pak Mudjais, terkesan—tak yakin tetapi, karena kami bersama Pak Asghar, beliau akhirnya setuju dan memberikan Izin kepada kami.
10 April 2021
Setelah kembali dari kantor Wali Kota Ternate, kamipun mulai bekerja ekstra keras mengumpulkan Koran-koran bekas dari banyak rekan dan kerabat. Mengingat pelaksanaan Sholat Ied pada 11 April 2021 maka seluruh potensi pemuda gereja yang ada dikerahkan untuk menjemput Koran, mengumpulkan, melipatnya dengan rapih, memasukan ke dalam kantong sambil tentunya dengan tujuan utama ‘menumbuhkan kesadaran pentingnya merawat persaudaraan dan toleransi di tengah keberagaman’ di kalangan orang-orang muda gereja.
Bung Keegan sebagai Ketua AMGPM Daerah Ternate memastikan sungguh bahwa semua telah siap menjelang hari H termasuk di dalamnya kesiapan potensi pemuda yang akan terbagi pada pintu-pintu masuk di Gelora Kieraha sebagai tempat Pelaksanaan kegiatan. Yang akan ikut serta diminta untuk mendaftarkan diri dan pada waktunya harus hadir tepat waktu di Lokasi Gereja Ayam sebagai titik kumpul.
11 April 2021
Setelah melewati malam panjang dan larut dalam tabir bersama saudara-saudara muslim yang menyambut hari kemenangan setelah berpuasa satu bulan lamanya. Pukul 05.30 Wit, mengenakan Dress Code Putih (bagian atas) pada pemuda ini berkumpul satu demi satu dengan senang walau masih sedikit terasa kantuk. Ternyata untuk agenda yang satu ini, ada yang memilih tidur bersama, saling menelpon dan menjemput, saling membangunkan agar tak ada yang nantinya terlambat datang.
‘Berat sama dipukul, ringan sama dijinjing’ begitulah yang terjadi. Setelah doa bersama digelar, Bung Keegan memberi arahan singkat yang sangat memotivasi ‘Kawan-kawan apa yang kita lakukan ini di mata banyak orang mungkin kecil dan tidak populis tetapi ini tugas mulai yang dijalankan bersama. Tugas untuk merawat persaudaraan dan Toleransi di Kota Ternate tempat kita semua berjuang untuk hidup yang lebih baik’.
Setelah memberi arahan, masing-masing orang mulai mengambil peran sesuai tugas yang telah diberikan saat Breafing. Mobil Avansa Putih milik Jemaat GPM Imanuel Ternate dan beberapa motor pribadi dimanfaatkan untuk memobilisasi rekan-rekan pemuda dan kantong-kantong Koran bekas yang menumpuk sambil memastikan bahwa semua telah tiba di Gelora Kieraha tepat Pukul 06.00 Wit sebelum para Jamaah berdatangan untuk melaksanakan Sholad Ied.
Semua pemuda mengambil tempat pada setiap pintu di Gelora Kieraha sambil menyambut dengan penuh senyum setiap Jemaah yang datang. Ini memang untuk pertama kalinya, bukan saja rekan-rekan pemuda yang masih kaku tetapi para jemaat juga bingung melihat moment yang biasa tetapi langka, tersebut. Hingga akhirnya Bapak Wali Kota Ternate Dr Mohammad Tauhid Soleman menyampaikan ucapan terima kasih dan mengundang rekan-rekan AMGPM Daerah Ternate yang teribat untuk bersilahturahmi di rumahnya sebagai bentuk kebersamaan dan sukacita dalam merayakan Idul Fitri 1442 Hidriah tersebut.
Ketika para jamaah kembali dengan sukacita meninggalkan Gelora Kieraha, rekan-rekan pemuda gereja memegang kantong Plastik hitam dan membantu panitia untuk membersihkan Koran bekas dan sampah lainnya yang berserakan sehingga lapangan kembali bersih seperti semula.
Kembali Ke Pak Mudjais Walanda, sang Ketua panitia mendekati kami dan kemudian berterima kasih sambil mengungkap sebuah kebenaran bahwa sebenarnya beliau ragu dengan agenda kegiatan yang kami lakukan. Tetapi kehadiran dan kebersamaan semua pemuda gereja saat itu telah menghapus keraguannya secara Pribadi.
Pukul 9.10 itu, tepatnya 11 April 2021 yang benar-benar menguras pikir dan tenaga tetapi dijalani dengan Iklas sambil berpegang pada pemahaman bahwa Toleransi akan berwujud di ruang kebersamaan dan tak semata-mata di ruang Konsep yang tak menjadi nyata.
Cerita Tahun 2022
Kita belum lepas dari Pandemic Covid 19 yang menyerang dan melumpuhkan dunia. Gerakan 3M (Mencuci tangan, Memakai Masker dan Menjaga Jarak) gencar dilakukan karena korban akibat Covid 19 masih tak menentu sebagaimana diberitakan oleh media-media mainstream dan juga media lokal. Jadi pelaksanaan Sholad Ied 1443 Hijriah/2022 Masehi tetap dapat dijalankan dengan syarat semua masyarakat tetap harus waspada guna menopang pemerintah dalam memerangi Covid 19 sebagaimana telah disampaikan sebelumnya mewajibkan pelaksanaan berbagi koran bekas tahun 2022 ini juga masker.
Wali Kota Ternate Dr Muhamad Tauhid Soleman mengapresiasi sikap toleransi yang diinisiasi kalangan AMGPM Daerah Ternate yang diwujudkan lewat berbagi Koran bekas dan masker serta membersihkan lokasi pelaksanaan Sholat Ied membantu panitia pelaksana. “Program Pemuda Gereja ini sangat menarik, karena selama pelaksanaan Sholat Idul Fitri, saudara dari umat nasrani membagikan koran bekas di pintu masuk dan membersihkan areal lokasi pelaksanaan, tentunya sikap toleransi ini harus tetap dijaga dan dipertahankan,” kata Wali Kota, usia melaksanakan Sholat Ied di Gelora Kieraha Ternate, (Antara).
“Dengan cara membagikan koran dan masker bagi kaum muslim saat melaksanakan Sholat Ied kali ini, menunjukan rasa toleransi umat beragama di kota Ternate dan ini harus menjadi contoh bagi umat lainnya di Kota Ternate untuk bersama-sama memperkokoh rasa persatuan dan kesatuan, toleransi dan harmoni yang telah terbangun,” ujar Wali Kota.
Persiapan yang dilakukan teman-teman AMGPM pada Tahun kedua pelaksanaan ‘Berbagi Koran’ ini terbilang sangat luar biasa. ‘Walaupun hanya Koran bekas tetapi semua koran yang terbagi harus tetap layak untuk digunakan’ demikian ungkap Marias Koupun yang adalah Ketua AMGPM Ranting Imanuel Ternate memberikan motivasi kepada rekan-rekannya yang sementara melipat koran yang menumpuk kurang lebih 12 kantong plastik besar. Mereka memilih ‘Bergadang’ (tidak tidur secara baik) untuk mempersiapkan semuanya. Masih seperti tahun sebelumnya, semua berkumpul di Kompleks Gereja Ayam Ternate, berdoa bersama, mengatur strategi pelaksanaan dan menuju Gelora Kieraha untuk misi mulia di tahun ke-2. Rekan-rekan pemuda ini sangat bersemangat, kali ini menggunakan seragam hitam bertuliskan ‘Raiter’ berlogo AMGPM dan tak lupa memakai masker.
Sholat Ied berjalan teduh dan syaduh, Jemaat yang datang menggelar Koran menjadi alas bagi sajadah sambil melantunkan doa-doa suci dihari penuh kemenangan bagi umat Muslim di seluruh dunia. Ratusan jemaat larut dan khusuk menaikan syukur dan kami yang berdiri di pintu tertegun sambil membawa rasa bangga dalam hati karena hidup kami menjadi berarti.
Kali ini juga menyimpan kisah pilu dari cerita para pemuda di ruang toleransi. Marias Koupun (Panggilan Ais) yang penuh semangat itu menerima panggilan pada telepon genggamnya, Ia terlihat bergegas mengambil sepeda motor dan mengendarainya meninggalkan Gelora Kieraha. “Beta mau jemput eda karena tak ada ojek,” Ia berlalu begitu saja meninggalkan kami. Tak selang 45 menit kemudiaan kami menerima kabar bahwa Ais dan Eda mengalami kecelakaan dan telah dilarikan ke Rumah Sakit Dharma Ibu Kota Ternate. Suasana penuh semangat itu, seketika berubah haru bercampur marah dan saling lempar salah. ‘Eda’ hanya mengalami beberapa luka kecil dan para perawat sementara melakukan tindakan medis sedangkan, Ais terbaring di ruang Operasi dengan luka sobekan pada pelipis mata, tangan dan kaki serta bagian tumbuh lainnya. Tenaga Medis, pada rumah sakit dengan sigap membersihkan dan menjahit luka-luka penuh darah itu. Sedangkan kami, mesti berurusan dengan keluarga korban yang mengalami tabrakan. Bersyukurlah semua bisa diselesaikan dengan baik melalui mediasi dari aparat keamanan yang ada lalu sepakat, Ais mengambil jalur jalan yang salah, sedangkan korban yang lain mengendarai motor sangat kencang tanpa surat-surat kendaraan yang lengkap.
Namun, kecelakaan ini, sama sekali tidak mengganggu rekan-rekan pemuda untuk menyelesaikan tanggungjawab mereka di Gelora Kieraha. Semua Koran dan sampah yang bertebaran itu telah benar-benar dibersihkan sebelum kami meninggalakan lokasi kegiatan dan berdoa semoga semua jamaah yang telah beribadah kembali pulang dengan penuh sukacita untuk merayakan Idul Fitri 1443 H bersama keluarga dan handai Taulan.
Cerita Tahun 2023
Koran bekas belum juga terkumpul seperti biasanya sedangkan agenda ‘berbagi Koran’ ini telah menjadi agenda rutin tahunan yang disepakati oleh teman-teman AMGPM Daerah Ternate, khususnya AMGPM Ranting Imanuel Ternate. Marias Koupun, Cristian Graldo Tebi, Chistian Buerain, dan Isak Suitela mengambil insiatif untuk mengumpulkannya dari satu tempat ke tempat lainnya. Kali ini Marias Koupun, mengambil peran karena Bung Keegan Lopulalan (Ketua AMGPM Daerah Ternate) sementara mendampingi Pdt Fileks Talakua, Vikaris Rivaldo Salakory dan teman-teman pemuda dari Pulau Tifure untuk beberapa agenda di Manado.
Satu tumpuk Koran bekas sumbangan Bpk Diaken Yan Gimon, akhirnya berubah menjadi banyak tumpukan. Pdt. Ny Gloria Malaihollo, juga menghubungi para Kolega sambil meminta sumbangan Koran Bekas seperti dari Wakapolres Ternate, Kepala BMKG di Tabona, Kepala Bank Arta Graha, Kepala May Bank, Direktur LSM Rorano – Maluku Utara dan Keluarga, Bapak Enrico Pattipeluhu dan Keluarga, Nn Ristianti Risni serta masih banyak lagi kolega lainnya yang dengan penuh sukacita memberikan sumbangan Koran bekas. Tak ayal, 3000 lembar Koran terkumpul, di lipat rapih dan dimasukan ke dalam kantong.
Suasana lengang, masih subuh benar “Perempuan-perempuan berkerudung putih memegang sejadah berjalan menuju Gelora Keiraha sambil menebar senyum senang, anak-anak kecil memakai kopiah dan berbaju koko warna-warni berlari kecil di sepanjang aspal dan para laki-laki bersarung tengadah lurus sambil berjalan menuju Gelora Kieraha, tempat Sholat Idul Fitri bersama digelar oleh Pemerintah Kota Ternate, sebuah kota kecil di kaki gunung Gamalama yang harum beraroma rempah.
Hari itu, 22 April 2023 Pukul 06.00 Wit, di pintu-pintu masuk Gelora itu, banyak pemuda berdiri menyapa dengan santun sambil membagikan koran bekas yang sudah terlipat rapi, sekedar dipakai untuk menjadi alas Sajada saat doa-doa suci di hari penuh kedamaian dan kemenangan di hari yang penuh bagi umat Muslim ini.
Tak disangka-sangka “Ini tahun ke–3, kegiatan berbagi koran di saat Sholat Idul Fitri kami lakukan sebagai Angkatan Muda Gereja Protestan Maluku (AMGPM) Ranting Imanuel Ternate. Hal ini dilakukan secara rutin dan konsisten karena kesadaran bahwa kedamaian harus selalu terjaga dalam kehidupan. Salah satunya dengan menjaga toleransi beragama’ demikian ungkap Marias Koupun (Ketua AMGPM Ranting Imanuel Ternate/ Pemuda Gereja Ayam Ternate).
Hal ini secara konsisten dilakukan setiap tahun pada saat Idul Fitri juga menjadi langkah awal yang dapat kita lakukan untuk mewujudkan atau menumbuhkan sikap toleransi pada diri sendiri agar kita mengetahui serta memahami apa itu toleransi. Jadi sikap toleransi, merupakan sikap dan tindakan yang mampu dan mau menerima serta menghargai segala perbedaan yang ada berkembang di masyarakat, sebagai sikap menerima dan menghargai akan keragaman agama.
Perdamaian tidak akan dapat dicapai secara instan, tapi diperlukan proses yang berkelanjutan baik dalam proses pendidikan dilingkungan sekolah maupun masyarakat agar semakin tumbuh dan berkembangnya keharmonisan dan keselarasan hidup. Salahsatu instrumen utama dalam memperkuat perdamaian adalah pendidikan. Sebaliknya, jika tidak ada perdamaian maka kesejahteraan masyarakat dalam bidang ekonomi dan politik juga tidak mungkin tercapai. Ini berarti sikap toleransi, keharmonisan dan kerjasama sosial antar masyarakat merupakan dasar bahkan landasan utama dari perdamaian.
Kesadaran toleransi antar unsur yang berbeda dalam masyarakat tercermin dalam Bhinneka Tunggal Ika. Toleransi menjadi salah satu nilai karakter berdasarkan budaya bangsa. Pendidikan mengajarkan kepada generasi masa sekarang dan masa depan untuk lebih memahami arti toleransi demi terciptanya perdamaian.
Perdamaian akan menciptakan kehidupan yang sehat, nyaman dan harmonis dalam setiap interaksi antar sesama. Bibit-bibit perdamaian dan toleransi beragama selalu ditanamkan sejak dini di dalam diri Generasi muda Bangsa termasuk AMGPM. Semua itu bertujuan agar generasi penerus bangsa menjadi generasi cinta damai, hidup dalam damai dan kepedulian, membentuk kesadaran untuk menolak segala bentuk kekerasan dan pelanggaran HAM, memiliki kemampuan berbagi dan menghormati. keterbukaan dan komunikasi, serta toleransi akan perbedaan baik etnis, budaya, dan agama. Selamat Hari Raya Idul Fitri 1444 H.
Cerita Tahun 2024
Suara takbir terdengar di seantero kota, Allah Hu Akbar…….Allah Hu Akbar…….Allah Hu Akbar menyambut Raya Idul Fitri 1145 H/2024 M sungguh sukacita besar melewati berbagai tantangan dan godaan selama satu bulan lamanya.
Malam itu, beta sibuk membagikan Pesan Selamat Idul Fitri kepada beberapa sanak saudara dan para sahabat demikian:
“Tidak terasa, sebentar lagi Ramadhan akan segera berakhir. Kini, kita sudah memasuki hari-hari terakhir di bulan suci ini. Oleh karena itu, sebaiknya kita mengamalkan bacaan doa akhir bulan Ramadhan yang dilafalkan oleh Rasulullah SAW”.
“Beliau bersabda, siapa yang membaca doa ini pada hari terakhir Ramadhan, ia akan mendapatkan salah satu dari dua kebaikan di antaranya menjumpai Ramadhan mendatang atau pengampunan dan rahmat Allah.”
Adapun doa akhir Ramadhan yang dimaksud, yaitu:
أَللَّهُمَّ لاَ تَجْعَلْهُ آخِرَ الْعَهْدِ مِنْ صِيَامِنَا إِيَّاهُ، فَإِنْ جَعَلْتَهُ فَاجْعَلْنِيْ مَرْحُوْمًا وَ لاَ تَجْعَلْنِيْ مَحْرُوْمًا
Arab Latin: Allahumma la taj’alhu akhira al-‘ahdi min siyamina iyyahu, fa in ja’altahu faj’alni marhuma wa la taj’alni mahruma.
Artinya: “Ya Allah, janganlah Engkau jadikan puasa ini sebagai yang terakhir dalam hidupku. Seandainya Engkau berketetapan sebaliknya, maka jadikanlah puasaku ini sebagai puasa yang dirahmati bukan yang hampa semata.”
#AkhirRamadhan, #SambutIdulFitri, #MaafLahirbatin
Terbesit banyak doa, Tuhan melindungi mereka dan memberi kesempatan berjumpa di Bulan Suci Ramadhan mendatang.
Malam itu juga teras Pastori (Rumah Tinggal Pendeta) di Gereja Ayam, beberapa Pemuda Gereja Sibuk memisahkan helai demi helai koran yang akan mereka bagikan besok di Lokasi Masjid Darul Arqam Ternate, salah satu lokasi pelaksanaan Sholat Idul Fitri. Ini sudah tahun keempat, kami melaksanakannya tetap dengan Visi dan rasa hati yang sama menjaga persaudaraan sejati di bumi para Sultan.
Ino Fo Makatinyinga, sebagaimana dijelaskan oleh Sultan Ternate ke-49 Hidayatullah Sjah adalah falsafah hidup orang Ternate yang harus tetap dijaga agar Ternate menjadi rumah bersama yang penuh cinta dimana semua orang dari berbagai latar hidup yang berbeda tetap nyaman, aman dan damai.
Kalimat Ino fo makati nyinga terdiri dari 3 kata, Kata Ino mempunyai arti mengajak orang (kamari) kemudian fo makati dalam pengertian luas artinya kita bersatu (Torang satu) kemudian kata nyinga berarti hati. Ino’fo makati nyinga berarti mari kita satu hati. Satu hati di sini bukan semata-mata sebagai upaya dalam rangka menyatukan masyarakat tapi sebagai upaya menyatukan hati dalam rangka memahami nilai-nilai yang ada sebagai tata hidup masyarakat Ternate yang di pahami sebagai pengikat dalam setiap aspek kehidupan masyarakat. Jadi konsep kesatuan hati yang ditawarkan dalam Ino fo makati nyinga merupakan bagian bagaimana kita dapat memahami dan mengenal masyarakat dalam bentuk rasa saling sepenanggungan, rasa tumbuh dan hidup bersama sebagai satu komunitas. Meskipun berbeda tapi tetap satu rasa sebagai bentuk keharmonisan dalam hidup.
10 April 2024
Pukul 05.30 Wit, sekitar 20 orang pemuda gereja berkaos putih telah berkumpul di halaman Gedung Gereja Jemaat GPM Imanuel Ternate (Gereja Ayam Ternate mereka sangat antusias turut menikmati sukacita Idul Fitri yang akan digelar tahun ini. Dibawah pimpinan Bung Titus Imkorle (Ketua AMGPM Ranting Imanuel Ternate), mereka berjalan beriringan menuju lokasi kegiatan mengambil posisi dengan teratur dan mulai membagikan Koran.
Di Masjid Darul Arqam, Bung Ivan Lahu dan kawan-kawan dari Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Ternate juga bergabung. Ini luar biasa, di tahun keempat pelaksanaanya akhirnya GMKI sebagai sebuah organisasi yang mumpuni dan punya nama besar juga mau bergerak bersama.
Di pelataran Masjid Agung Almunawar, Khotbah Penuh cinta disampikan oleh Prof. Zubair Situmorang (Sang Khotib). Pesan damai dan Harmony yang sangat menyejukan hati sambil mengingatkan untuk kembali berserah dalam lindungan Allah Maha Besar – Zat yang Maha Tinggi. Ilmu Pengetahuan boleh terus berkembang tetapi cinta kasih, Moral etik dan kemanusiaan harus terus menjadi nilai-nilai kehidupan yang dipegang. (semoga, beta tak salah menyimak dan juga menafsirkan)
Kali ini memang berbeda karena pelaksanaan Idul Fitri juga bersama-sama baik Muhammadiyah maupun Pemerintah. Kami tak hanya berpusat di Masjid Darul Arqam tetapi juga di Masjid Almunawar yang menampung ribuan Jamaah untuk melakukan Sholat Ied. Basudara muslim yang menjalankan Sholat sudah tak lagi merasa canggung karena Berbagi Koran yang dilaksanakan oleh AMGPM bukanlah untuk yang pertama kali karena itu anak-anak Kecil, Remaja, Pemuda dan Orang Tua menerimanya dengan penuh senyuman sambil tulus berucap ‘Terima kasih saudara’. Ungkapan yang benar-benar memberi rasa bahwa kami telah menjadi bagian dari sebuah cerita menjaga persaudaraan sejati dan membangun empati dengan penuh kasih. (catatan kecil dalam tengah pada Kebesaran Sang Khalik).
***
Tulisan ini adalah Refleksi 3 Tahun AMGPM Daerah Ternate membagikan Koran Bekas saat umat muslim melaksanakan Sholat Ied di Geloran Kieraha Ternate yang akan terus menjadi pengingat tentang pentingnya menjaga persaudaraan sejati.
—
*Penulis adalah Pendeta di Gereja Jemaat Imanuel Ternate
Kejaksaan Negeri (Kejari) Ternate berpotensi menjemput paksa terdakwa kasus penyebaran berita bohong (hoaks) dan pencemaran…
Tim penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Maluku Utara dalam waktu dekat akan menggelar…
Tim penyidik Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polres Ternate menyerahkan tiga anggota Satpol PP, yang…
Bupati Halmahera Utara Piet Hein Babua dan Wakil Bupati Kasman Hi Ahmad, secara resmi melepas…
Dua pemain bintang Malut United, Yakob Sayuri dan Yance Sayuri, secara resmi melaporkan sejumlah pemilik…
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid, melantik 31 pejabat struktural…