Ketika Kapolres Halmahera Utara Kunjungi Warga O’Hongana Manyawa di Wangongira

Kapolres Halmahera Utara AKBP Faidil Zikri, akhirnya dapat berkunjung dan mengenal kehidupan komunitas O’Hongana Manyawa, Suku Tobelo, yang ada di Kecamatan Tobelo Barat, Desa Wangongira. Kunjungan itu, atas perintah Kapolda Maluku Utara Brigjen Pol. Drs. Waris Agono

AKBP Faidil mengatakan, Kehadiran rombongannya pada Senin, 19 Mei 2025 itu, selain melaksanakan silaturahmi dengan masyarakat di sini, sekaligus melakukan tatap muka dengan komunitas Togutil atau O’Hongana Manyawa yang berada di desa Wangongira.

“Selain itu, Bapak Kapolda Maluku Utara direncanakan melaksanakan Kunjungan di Desa Wangongira dalam rangka HUT ke-79 Bhayangkara, Tahun 2025,” kata Kapolres kepada cermat, Selasa 20 Mei 2025.

Saat kunjungan itu, Kapolres Halut didampingi Kasat Intelkam Polres Halut IPTU S. Elly, Kasat Binmas Polres Halut AKP Andreas Sangaria, Kapolsek Tobelo Selatan IPTU Frangki Waisapy, Kasubsektor Tobelo Barat IPDA Edwin Manipa, Mewakili Camat Tobelo Barat Yoderson Manggiu, Pj Kades Wangongira Hendrik Tadjibu, Ketua BPD Desa Wangongira Rudi Bunga, Kepala Suku Tobelo Dalam topianus Gasa dan anaknya Topilus Surata, serta 20 orang warga setempat.

Kapolres dan jajarannya pun melakukan dialog bersama warga di kantor Desa Wangongira dan disambut baik oleh warga di sana.

“Karena akan diadakan HUT ke79 Bhayangkara di sini, sehingga pada kesempatan ini pula kami hendak mengecek langsung keberadaan Suku O’hongana Manyawa serta Jumlah Kepala Keluarga yang berdomisili di Desa maupun yang masih mendiami hutan,” katanya.

Kapolres bilang, sepengetahuannya, keberadaan komunitas Togutil biasanya hidup secara berkelompok dan berpindah-pindah di hutan, “Selain itu mereka sangat mencintai hutan karena merupakan tempat mereka hidup,” ungkapnya.

Setelah mendengar beberapa penyampaian, giat kemudian dilanjutkan dengan pemberian Bansos oleh Kapolres Halut AKBP Faidil Zikri, kepada Tokoh Adat berupa 10 marung beras (5 Kg) serta 10 dos Supermi.

Kapolres pun bertemu dengan tokoh adat dan berdiskusi soal apa saja yang akan menjadi perhatian pihaknya untuk kesejahteraan masyarakat Wangongira.

“Kemudian selain giat silaturahmi yang dilakukan saat ini, perlu kami sampaikan pula kepada pemerintah desa bahwa terdapat pula program pemerintah yang perlu dilakukan di antaranya program Astacita, mungkin dalam giat tersebut dapat melibatkan komunitas Togutil yang sudah hidup mandiri. Selain itu, salah satu program pemerintah lewat Koperasi Merah Putih dapat pula di optimalkan demi kepentingan masyarakat,” ujarnya.

Kata Kapolres, setelah kunjungan tersebut pihaknya akan berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah untuk dapat berkunjung di Desa Wangongira sebagai bentuk pelayanan dan tali asih.

Sementara itu, Tetua adat O’Hongana Manyawa Topianus Gasa mengatakan, masyarakat asli di Wangongira hingga kini masih berburu meramu. Ia bercerita, sebelumnya, mereka pernah tinggal di rumah pohon. Hal itu dilakukan orang tua mereka sejak zaman kolonial.

“Sekarang tempat tinggal kami jadi Desa. Selain itu kami saat ini telah memiliki kartu identitas dimana telah memiliki KTP dan KK,” katanya.

Sebagian Warga belum Punya KTP

Saat kunjungan dan memeriksa administrasi desa, Kapolres Halmahera Utara pun menemukan ada 11 Kepala Keluarga yang merupakan penduduk asli O’Hongana Manyawa yang masih hidup hingga sekarang. Dari 11 Kepala keluarga, ada 4 Kepala Keluarga yang belum memiliki Kartu Tanda Penduduk maupun berkas KK.

Kondisi Desa Wangongira

Kapolres Halmahera Utara juga meninjau kondisi Desa Wangongira. Ia menemukan, kondisi jalan di dalam desa masih sirtu. Belum aspal. Jembatan yang yang berada di dalam desa sudah dianggarkan tahun 2025 namun belum dikerjakan.

“Begitu juga Fasilitas MCK yang belum memadai. Fasilitas air bersih masih perlu perbaikan alat pompa air. Rumah layak huni sebagian besar menggunakan papan. Sementara Gedung Pusat Kesehatan Masyarakat dalam kondisi rusak berat,” ungkap Kapolres.

—–

Penulis: Samsul Laijou