Diskusi saat berlangsung di National Bulding Corner Library, Kelurahan Sasa, Ternate. Foto: Istimewa
Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Marimoi mengelar diskusi bertemakan ‘Mewujudkan Ternate Sebagai Kota Inklusi dan Ramah HAM.’
Diskusi di Cafe Nation Building Corner Library, Kelurahan Sasa, Kota Ternate Selatan, Maluku Utara, pada Minggu (6/11) terhitung kali kedua dengan tema yang sama, melibatkan BEM Universitas Khairun Ternate.
Dalam diskusi ini dihadiri pengurus Yayasan Srikandi Kieraha, Komunitas Teratai, Lembaga Kesejateraan Sosial, Pilas Institute, dan Sel-Malut .
Diskusi yang difasilitasi Sekertaris LBH Marimoi Fahrizal Dirhan, Keti dari Yayasan Srikandi Kie Raha, dan Embi dari komunitas Teratai ini berjalan kurang lebih 2 jam.
Fahrizal mengatakan, kegiatan bersifat jangka panjang dan akan berlanjut dalam beberapa pekan ke depan.
Menurutnya, tujuan utama dari kegiatan ini adalah upaya mewujudkan satu peraturan daerah yang mengatur hak-hak sosial, politik, ekonomi, dan HAM, terutama kalangan minoritas.
“Tapi yang paling utama adalah membangun satu pemahaman bersama di kalangan masyarakat, terkait apa itu ragam gender dan bagaimna kita menghargai teman-teman minoritas di sekitar kita tanpa ada diskriminasi dalam bentuk apapun,” pungkasnya.
—
Penulis: Nurkholis Lamaau
Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Maluku Utara, Irjen Pol. Waris Agono, melaksanakan kunjungan kerja ke Polres…
Oleh: Gufran A. Ibrahim [Ibrahim Gibra]* Inti buku Relasi Kwasa, Politik Identitas, dan Modal…
Polisi Perairan dan Udara (Polairud) di Pulau Taliabu memberi imbauan waspada untuk masyarakat imbas cuaca…
Polres Pulau Taliabu menyebut bahwa dugaan kasus pengancaman dan pencemaran nama baik yang dialami Ketua…
Hasil seleksi PPPK tahap kedua di Pulau Morotai, Maluku Utara, masih belum diumumkan oleh Badan…
Satuan Lalu Lintas (Sat Lantas) Polres Halmahera Tengah (Halteng) menggelar kegiatan safety riding and driving…