Sastra

Mengenal Sang Maestro Pantomim di Kota Ternate

Mementaskan sebuah pertunjukan tanpa melantunkan kata-kata tampaknya bukan hal mudah bagi Dzul Ikram, seorang guru pantomim di Kota Ternate, Maluku Utara. Butuh tenaga ekstra dan latihan yang cukup untuk mencapai sebuah pertunjukan yang baik bagi penonton.

“Seseorang perlu memiliki pengembangan imaji yang luas, dia harus berkreasi dan melatih mentalnya. Itulah yang saya ajarkan ke anak didik saya,” kata Zul, sapaannya, kepada cermat, Kamis, 22 Juni 2023.

Dzul Ikram sejatinya mulai menjadi guru pantomim sejak 2016. Bakat itu ia tunjukkan saat bergabung dengan UKM Seni dan Budaya (Seba) di Universitas Khairun (Unkhair) pada tahun 2015.

Pengalaman pertamanya kala itu adalah mencoba melatih sejumlah siswa SD Tanah Tinggi. Anak didiknya kemudian juara satu dan berhak ikut Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) di Kota Manado.

Ia mengaku, membawa anak didiknya ikut event berskala Nasional menjadi momen paling istimewa yang tak lekang dimakan usia.

“Kami melewati seleksi yang luar biasa. Mulai dari tingkat kecamatan, kota, dan lanjut ke provinsi. Setelah itu Nasional dan hanya juara 1 saja yang bisa lanjut,” ujar lelaki lulusan Prodi Sastra Indonesia Unkhair ini.

Dzul Ikram saat mementaskan seni pantomim di Universitas Khairun Ternate. Foto: Istimewa

Perkenalan Zul dengan dunia pantomim dimulai dari kegemarannya mementaskan teater dan drama bersama UKM Seba di lingkungan kampus.

Bagi dia, pantomim tak hanya menggambarkan sebuah situasi pentas di atas panggung, “ada informasi, ada pesan dan makna, yang disampaikan secara non verba.”

“Dalam pantomim, pembentukan tubuh dan mimik harus benar-benar menggambarkan apa yang ingin disampaikan. Tentu tidak terlepas dari efek musiknya agar memberikan kesan cerita yang lebih mendalam,” tutur Zul.

Ia mengaku mengidolakan para ahli pantomim di Indonesia seperti Septiap Dwi Cahyo hingga Dodi Mikro.

“Mereka merupakan maestronya pantomim di Indonesia. Saya selalu kagum dan menggemari mereka,” katanya.

Peruntungan menjadi seorang guru pantomim di Kota Ternate, menurut Zul, adalah cara lain dirinya memburu cuan, meski penghasilannya tak besar-besar amat.

“Untuk saat ini bisa sih. Pantomim ini sebagai hobi dan bisa jadi sebagai pemasukan, sebab kita juga selalu berusaha untuk profesional,” cetusnya.

Dia pun berharap agar seni pantomim di Maluku Utara terus digaungkan dan banyak diminati generasi muda seperti halnya karya seni yang lain.

“Ya, semoga pantomim lebih banyak lagi dikenal oleh masyarakat Ternate, dan komunitasnya bisa bertambah. Intinya, agar seni ini hidup dan tumbuh berkembang,” tutupnya.

 

cermat

Share
Published by
cermat

Recent Posts

Disdik Pulau Taliabu Dorong Bahasa Daerah Masuk Pelajaran Sekolah

Dinas Pendidikan (Disdik) di Pulau Taliabu, Maluku Utara, berkomitmen mendorong kurikulum bahasa daerah masuk dalam…

10 jam ago

Unkhair dan IPB Bahas Kerja Sama Bidang Riset

Universitas Khairun (Unkhair) Ternate menerima kunjungan Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, dan Pemberdayaan Masyarakat Agromaritim…

10 jam ago

Ini Pesan Kasat Lantas Polres Ternate di HUT ke-70 Lalu Lintas

Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Ternate, AKP Farha, mengimbau seluruh masyarakat, khususnya para pengendara, untuk…

11 jam ago

Kantah Halmahera Barat Hadiri Peringatan 65 Tahun UUPA di Kanwil BPN Maluku Utara

Dalam rangka memperingati 65 Tahun Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA) Tahun 1960, jajaran Kantor Pertanahan (Kantah)…

12 jam ago

Mulai 2026, Pengelolaan Anggaran Desa di Morotai Wajib Berbasis Online

Pemerintah Daerah Pulau Morotai, Maluku Utara, menegaskan bahwa mulai tahun 2026 seluruh proses pengelolaan anggaran…

16 jam ago

Rumah Makan Ayam Bakar Pak RT di Ternate Terbakar, Kerugian Capai Rp 200 Juta

Dapur Rumah Makan Ayam Bakar Pak RT yang terletak di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Muhajirin,…

20 jam ago