News

Rapat DPRD dan PT NHM Nyaris Ricuh, Karyawan Dirumahkan Tuntut Gaji Dibayar

Rapat terbuka antara DPRD Halmahera Utara, Maluku Utara, dengan PT Nusa Halmahera Minerals (NHM) pada Kamis, 6 Maret 2025, berlangsung tegang.

Pertemuan ini digelar sebagai buntut dari gaji karyawan yang tak kunjung dibayarkan selama tiga bulan, meskipun mereka masih bekerja sebelum akhirnya dirumahkan.

Ketegangan terjadi ketika puluhan karyawan yang hadir mendesak kepastian pembayaran hak mereka. Ketidakpuasan memuncak setelah rapat tidak menghasilkan keputusan konkret terkait pencairan gaji mereka.

Situasi semakin panas saat muncul kabar bahwa karyawan yang menuntut haknya justru akan terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).

Ketua Komisi III DPRD Halmahera Utara, Janlis G. Kitong, menjelaskan bahwa hasil rapat menyepakati empat poin utama. Salah satunya adalah komitmen bahwa gaji sebesar Rp6 juta per bulan akan dibayarkan berdasarkan hasil produksi. Jika dalam sebulan terdapat dua kali produksi, maka pembayaran harus dilakukan dua kali.

Selain itu, disepakati bahwa tidak akan ada PHK atau efisiensi hingga pertemuan besar antara pemerintah daerah, DPRD, PT NHM, dan pemangku kepentingan lainnya digelar. Rapat paripurna dijadwalkan berlangsung pada akhir Maret atau awal April, setelah pelantikan bupati baru.

Anggota Komisi III, Julhija Rasai, menegaskan pihaknya akan memastikan tidak ada karyawan yang terkena PHK. “Kami pastikan tidak ada yang di-PHK. Nanti akan ada pernyataan tertulis terkait hal ini,” ujarnya.

Namun, terkait dua karyawan yang dikabarkan telah di-PHK, pihak NHM melalui perwakilan HRD, Ronny Kasenda menyatakan belum bisa memastikan status mereka. “Setahu saya, dua karyawan tersebut belum di-PHK. Mungkin kontraknya telah berakhir, tetapi itu merupakan kewenangan masing-masing departemen,” jelasnya.

Dengan adanya pertemuan ini, para karyawan yang dirumahkan berharap hak mereka segera dipenuhi. “Kami hanya menuntut gaji yang menjadi hak kami. Selama tiga bulan kami tetap bekerja, tetapi belum menerima bayaran,” teriak salah satu karyawan dalam forum.

Ketegangan sempat terjadi antara karyawan dan perwakilan PT NHM seusai rapat. Beruntung, anggota DPRD berhasil meredam emosi para pekerja dan memastikan bahwa tuntutan mereka akan terus diperjuangkan.

cermat

Recent Posts

Diskominfo-sandi Gelar FGD Bahas Rencana Induk SPBE 2025-2029

Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian (Diskominfo Sandi) Kota Ternate menggelar Focus Group Discussion (FGD) Rencana…

3 jam ago

Solusi Inklusi Bagi Penderita Kusta di Kota Ternate

Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate, Maluku Utara bersama Perhimpuan Maku Hida (PMH) wadah yang menaungi Orang…

4 jam ago

Rusli Sibua: Pramuka Adalah Garda Terdepan Kuatkan Ketahanan Bangsa

Bupati Pulau Morotai Rusli Sibua menekankan pentingnya Gerakan Pramuka sebagai garda terdepan memperkuat ketahanan bangsa.…

6 jam ago

Pemda Halteng Abaikan Status Perlindungan Karst Sagea Demi Tambang

Pemerintah Daerah (Pemda) Halmahera Tengah dinilai mengabaikan status kawasan Karst Sagea yang dilindungi demi operasi…

9 jam ago

Haji Robert Biayai Penuh Pengobatan Anak Penderita Bocor Jantung dari Desa Gorua

Harapan baru menyapa keluarga kecil di Desa Gorua, Halmahera Utara (Halut), setelah Aurelia Bungarape, anak…

10 jam ago

Sosialisasi Kapsul Keloro, Inovasi Dosen dan Mahasiswa Farmasi untuk Warga Loto

Suasana hangat dan penuh semangat menyelimuti kantor Kelurahan Loto, Minggu 27 Juli 2025. Sejak pagi,…

17 jam ago