Nur Ilham Syah, kru Kapal Tugboat Pacifik 19 yang tenggelam bersama Tongkang bermuatan 4.000 ton ferronikel ditemukan meninggal dunia, pada Rabu (12/4).
Pria berusia 23 itu sempat hilang di sekitar Dermaga Wanatira Persada, Halmahera Selatan, Maluku Utara, dan baru ditemukan oleh Tim SAR Gabungan di hari keempat pencarian.
Peristiwa pada Sabtu (8/4) sekitar pukul 19.50 WIT itu berawal saat Petugas PT Wanatira Persada memerintahkan kru kapal Tugboat Pacifik 19 melepas tali pengait Tongkang, karena akan dipindahkan.
Para kru Tugboat yang terdiri dari Eko Pradana, Hardi Pramana Putra, dan Nur Ilham Syah berada di tongkang sebelah bermuatan batu bara.
Baca Juga:
Sempat Hilang di Perairan Halsel, Kru Kapal Tugboat Ditemukan Meninggal Dunia
Saat melepaskan tali pengait tongkang yang bermuatan ferronikel, tiba-tiba kapal bocor di bagian depan dan langsung terbalik.
Muatan feronikel sebanyak 4.000 Ton tercebur semua ke dalam laut. Karena posisi tongkat bagian belakang terangkat.
Akibatnya, ketiga kru kapal tugboat yang berada di tongkang sebelanya ikut terjatuh ke dalam laut karena benturan dari tongkang yang bocor.
Dua korban berhasil menyelamatkan diri dengan berenang naik ke kapal. Sementara, satu orang lainnya hilang dan akhirnya ditemukan dalam kondisi tak bernyawa.
Kepala Basarnas Ternate, Fathur Rahman, mengatakan pada pukul 01.10 WIT, Tim SAR Gabungan menerima informasi dari Babinsa terkait keberadaan jenazah.
“Nelayan setempat menemukan satu jenazah dengan jenis kelamin laki-laki dalam keadaan meninggal dunia,” kata Fathur dalam keterangannya.
Mendapat informasi itu, Tim SAR Gabungan segera bergerak ke lokasi dan berhasil mengevakuasi jenazah korban menuju klinik PT. Wanatiara Persada.
“Jenazah korban tiba di klinik pukul 02.16 WIT. Pihak keluarga pun sudah memastikan bahwa jenazah tersebut adalah keluarga mereka,” jelasnya.