Ilustrasi Istimewa dari Mangrove.id.
Seorang guru ASN di Pulau Morotai, Maluku Utara, berinisial SN, diduga menjadi korban mutasi lantaran beda pilihan politik.
Mutasi kepada SN berdasarkan surat perintah tugas (SPT) beromor 820.5/330/DIKBUD.K/IX/2024 yang dikeluarkan dinas pendidikan setempat.
“Mungkin mutasi ini akibat karena waktu itu saya hadiri deklarasi kampanye damai tiga calon bupati dan mungkin mereka tahu saya dukung Paslon Rusli-Rio,” kata SN kepada cermat, Minggu, 29 September 2024.
SN sebelumnya mengaku dipanggil ke dinas pendidikan beberapa waktu lalu dengan alasan perbaikan jurnal, namun, dirinya justru diberi SK mutasi.
Dia pun mengaku menyangkan kebijakan tersebut lantaran dianggap sepihak.
“Kebijakan ini menurut saya sepihak karena dilakukan tanpa ada alasan apapun,” ujarnya.
Mutasi atau pemindahan tugas rupanya tak hanya dirasakan SN. Menurut sumber cermat yang lain, mutasi juga diterima oleh sejumlah guru di SD GMI Buho-buho yang dipindahkan ke SD Lifao Kecamatan Morotai Utara.
Tindakan mutasi guru jelang Pilkada menimbulkan pertanyaan besar mengenai profesionalisme dan netralitas birokrasi di Pulau Morotai.
Praktik politik praktis yang diduga terjadi dalam kebijakan mutasi guru dikhawatirkan akan berdampak negatif terhadap kualitas pendidikan di daerah setempat.
Kejaksaan Negeri (Kejari) Ternate berpotensi menjemput paksa terdakwa kasus penyebaran berita bohong (hoaks) dan pencemaran…
Tim penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Maluku Utara dalam waktu dekat akan menggelar…
Tim penyidik Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polres Ternate menyerahkan tiga anggota Satpol PP, yang…
Bupati Halmahera Utara Piet Hein Babua dan Wakil Bupati Kasman Hi Ahmad, secara resmi melepas…
Dua pemain bintang Malut United, Yakob Sayuri dan Yance Sayuri, secara resmi melaporkan sejumlah pemilik…
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid, melantik 31 pejabat struktural…