News

Sultan Tidore Tegaskan Akan Perjelas Status Sofifi Setelah Terpilih Jadi Gubernur

Calon Gubernur Maluku Utara sekaligus Sultan Tidore, Husain Alting Sjah, dengan tegas menyatakan komitmennya untuk memperjelas status Sofifi sebagai Ibu Kota Provinsi Maluku Utara.

Menanggapi tuduhan bahwa ia menghambat perkembangan Sofifi, Husain menyatakan bahwa dirinya justru merupakan salah satu yang paling berjuang untuk menempatkan Sofifi sebagai ibu kota provinsi.

“Siapa sebenarnya yang memperjuangkan Sofifi? Pertanyaan itu yang saya tanya, satu Maluku Utara ini biar dong (Mereka) paka dada model apa, Husain Alting yang berdiri tegak menempatkan Sofifi sebagai ibu kota provinsi. Jadi kalau di luar sana mengatakan saya menghambat Sofifi, saya ingin bertemu untuk bicarakan soal Sofifi,” ujar Husain di Markas Juang HAS Malut pada Kamis malam, 12 September 2024.

Sultan menuturkan, ketika Malut sudah menjadi provinsi sendiri, dirinya pernah meminta mantan Penjabat Gubernur Malut dan sekaligus sebagai penguasa darurat sipil kala itu, Abdul Muhyi Effendy untuk menempati Sofifi sebagai ibu kota provinsi.

Selain itu, Sultan Tidore ke-37 itu juga mengungkapkan, dirinya pernah diundang dalam rapat bersama dengan Menkomarves, Luhut Binsar Panjaitan yang diperintahkan langsung oleh Presiden Joko Widodo untuk membicarakan persoalan Sofifi.

“Waktu itu saya memaksakan dia (Abdul Muhyi Effendy) untuk pindah ke Sofifi, jadi alangkah naifnya kalau ada orang mengatakan saya menghambat Sofifi, tidak,” ucap Husain.

Tak hanya itu, Sultan juga mengkritisi kinerja pemerintah provinsi yang selama 25 tahun terakhir gagal mengembangkan Sofifi yang lebih baik, melah melahirkan praktek korupsi dan manipulasi. Sementara Kesultanan Tidore dianggap seolah tidak ingin Sofifi menjadi Ibu kota.

“25 tahun kalian (Pemprov) diamanahkan, dikasih gaji dan seterusnya, lalu kalian (Pemprov) mengembalikan ini (Persoalan Sofifi) ke kesultanan, oh tidak bisa, kesultanan tidak diberikan anggaran apa pun untuk ini (Persoalan Sofifi),” tutur Sultan.

Olehnya itu, kata Husain, jika terpilih sebagai Gubernur Maluku Utara, dirinya akan mengundang semua pihak dan menyerap aspirasi masyarakat untuk menuntaskan status Sofifi.

“Ketika saya terpilih sebagai gubernur, kita akan duduki ini secara bersama-sama, jangan limpahkan masalah ke saya, kalau saya tidak terpilih sebagai gubernur kira-kira bagaimana nasib Sofifi itu,” pungkasnya.

redaksi

Recent Posts

Menteri Nusron Serahkan 2.532 Sertipikat Tanah Wakaf dan Rumah Ibadah di Jawa Timur

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid, bersama Gubernur Jawa Timur,…

3 jam ago

Malam Apresiasi Sayembara Puisi Bahasa Ternate 2025 Sukses Dihelat

Malam Apresiasi Sayembara Puisi Bahasa Ternate 2025 bertema Demo se Rasai: Cahaya dari Tanah Rempah…

17 jam ago

Tampil Dominan, Malut United Tekuk Persib 2-0 di Gelora Kie Raha

Malut United meraih kemenangan penting atas Persib Bandung dengan skor 2-0 pada laga BRI Super…

18 jam ago

Laga Sarat Gengsi di Ternate, Malut United Optimistis Hadapi Persib Bandung

Kapten Malut United, Gustavo Franca, menegaskan tekad timnya untuk tampil habis-habisan saat menghadapi Persib Bandung…

2 hari ago

Kolaborasi Industri–Kampus: NHM Perkuat Literasi Geologi Mahasiswa ITS

Departemen Teknik Geofisika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), bekerja sama dengan Masyarakat Geologi Ekonomi Indonesia…

3 hari ago

Warga Domato–Dehe Bentrok Jelang Peletakan Batu Pertama Bantuan Rumah Pemprov

Rencana peletakan batu pertama pembangunan bantuan rumah bagi warga pesisir Desa Dehe, Kecamatan Jailolo Selatan,…

3 hari ago