Advetorial

Ubaid-Anjas Akan Prioritaskan Pembangunan Jalan dan Jembatan di Halmahera Timur

Calon Bupati Ubaid Yakub mengungkapkan pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan sebagai sarana konektivitas penghubung untuk menjangkau sepuluh kecamatan di Kabupaten Halmahera Timur akan terus dibangun jika kambali terpilih pada 27 November mendatang.

Ubaid mengatakan, target pembangunan jembatan penghubung desa Tatam dan Majiko Tongone di Kecamatan Wasile Utara masuk skala prioritas pembangunan sarana infrastruktur pada program Ubaid-Anjas lima tahun akan datang.

“Kan di Wasile Utara tinggal satu ini (Jambatan penghubung Desa Tatam-Majiko yang belum dibangun). Saya tidak berjanji tapi kalau periode kedua Ubaid Anjas terpilih lagi akan di usahakan bangun mengunakan konstruksi baja supaya dia bertahan lama,” kata Ubaid, Jumat, 1 November.

Politikus partai besutan Presiden RI Prabowo Subianto tersebut menyebutkan, di masa pemerintahannya bersama Anjas Taher yang baru mencapai 3,7 tahun sudah menyelesaikan pembangunan 32 konstruksi jembatan dari total keseluruhan 69 jembatan dengan spesifikasi baja dan beton.

“Karena itu torang (kita) berkomitmen hal-hal seperti ini harus dibangun. Dari 69 baru 32 yang torang bangun. Kami ingin bangun yang punya daya tahan lama. Di Maba Selatan hanya di kali Beb tapi itu sudah diselesaikan dengan konstruksi baja. Mengapa baja karena torang harap usia jembatan pakai panjang, kalau tidak, akan tidak lama dia miring kaya di Kali Gogaili dan kali Iga,” sebutnya.

“Kan di Wasile Utara tinggal satu ini, di Maba Utara yang besar tinggal kali Pumlanga. Tapi Dowong, Nek-nek, Irigasi, Wasileo, Tiponis, Lolasita dan Afu, semua sudah dalam proses, bahkan yang lain sudah selesai,” jelasnya.

Pembangunan jembatan penghubung Tatam-Majiko, lanjut Ubaid, bakal diprioritaskan untuk mempermudah kebutuhan dasar masyarakat setempat. Terutama aktivitas warga untuk bepergian.

Saat ini warga Tatam dan Majiko masih mengunakan rakit yang dibuat dari bambu untuk menyebrangi sungai yang membentang di antar kedua desa. Moda transportasi tradisional tersebut digunakan untuk memperlancar aktivitas mereka, terutama anak-anak sekolah.

Akses transportasi tersebut dibuat oleh warga setempat dan tidak sekedar naik gratis oleh warga maupun anak sekolah, tapi dikenakan tarif atau ongkos perorangan per sekali menyebrang.

“Itu semua bisa diselesaikan kalau nomor 2 bisa menang di 27 November. Program Ubaid-Anjas di periode kedua jalan dan jembatan yang belum selesai akan semua diselesaikan,” jelasnya.

cermat

Recent Posts

Polairud Imbau Warga di Taliabu Waspada Cuaca Ekstrem

Polisi Perairan dan Udara (Polairud) di Pulau Taliabu memberi imbauan waspada untuk masyarakat imbas cuaca…

8 jam ago

Soal Laporan Pengancaman terhadap Anggota DPRD Taliabu di Medsos, Polisi: Masih Pengaduan

Polres Pulau Taliabu menyebut bahwa dugaan kasus pengancaman dan pencemaran nama baik yang dialami Ketua…

9 jam ago

BKD Morotai Tunggu Putusan BKN untuk Umumkan Hasil PPPK Tahap Kedua

Hasil seleksi PPPK tahap kedua di Pulau Morotai, Maluku Utara, masih belum diumumkan oleh Badan…

10 jam ago

Gelar Safety Riding and Driving Demi Kurangi Kecelakaan di Area Tambang Halteng

Satuan Lalu Lintas (Sat Lantas) Polres Halmahera Tengah (Halteng) menggelar kegiatan safety riding and driving…

11 jam ago

Polisi di Morotai Dipecat karena Nikahi 3 Perempuan, Kapolda: Sudah PTDH dan Jadi Atensi

Oknum anggota Polres Pulau Morotai, berinisial MR, resmi diberhentikan tidak dengan hormat atau PTDH buntut…

11 jam ago

4 Program Mahasiswa UGM Siap Dorong Sektor Pertanian di Pulau Hiri, Ternate

Sebanyak 30 mahasiswa Universitas Gadja Mada (UGM) menyiapakan setidaknya empat program pengembangan pertanian di Kecamatan…

11 jam ago