Categories: Sastra

Aminah yang Malang

Kita semua berkewajiban menjaga nama baik kampung. Tidak ada di antara kalian yang berhak mewakili kampung tanpa perintah dan persetujuan dariku

Itulah titah Aminah yang dia sampaikan di hadapan warga kampung. Dengan lantang. Dengan nada kepastian. Dengan sikap menyakinkan. Aminah, sang pewaris tahta, dengan gelora emosi yang membakar dada, bicara.

Kata-kata Aminah masih terus berjalan menyusuri jendela-jendela rumah. Dan gema setiap kata demi kata terus mengerakkan daun telinganya. Aminah terus berjalan, kata-katanya mengiringi bak roda kereta kuda. Dengan nada langkah yang berirama, Aminah, berjalanan menyusuri hutan.

Tiga hari setelah kata-kata itu disampaikan olehnya, beberapa warga mengatur rencana, mengusir Aminah keluar dari kampung atau turun menjadi warga biasa.

“Dia itu hanya anak muda biasa. Tak mengerti hidup. Bahkan dirinya sendiri, tak pahami,” ungkap seorang tua di sela-sela pertemuan beberapa warga.

Aminah adalah pelanjut tahta Ketua Kampung yang sebelumnya berada di pundak bapaknya. Bapak Aminah hilang beberapa tahun yang lalu, di hutan dekat kampung. Beberapa orang menyatakan, Om Ketua, begitu bapak Aminah disapa, mati di mangsa hewan besar. Tak ada kepastian hewan apa, dan sebesar apa.

Aminah melanjutkan tugas, memimpin kampung. Tanggung jawab itu diberikan kepadanya oleh saudara-saudara kandung dan juga dari sanak saudara bapak. Kepemimpinan beralih, Aminah menjadi ketua kampung, prosesi sederahana, hanya rapat keluarga, tiada acara syukuran, tak ada hewan yang disembelih, dan tak ada warga yang menari serta musik yang menyambut pemimpin baru.

Semenjak awal memimpin Aminah telah menyadari, masalah dengan cepat akan datang. Aminah adalah perempuan pertama yang memimpin kampung. Walaupun keluarganya disegani dan hormati, naiknya dia sebagai pemimpin, adalah awal malapetaka.

Dugaan Aminah benar terjadi. Namun pembangkangan itu tak tampak di depan mata Aminah, semua perlawanan berjalan di belakangnya. Aminah marah. Dengan cepat pertintahnya mengumpulkan setiap kepala marga untuk berkumpul, menyebar. Pertemuan berlangsung, tanpa banyak bicara, Aminah langsung berkata pada inti masalah. Melarang siapun, dari marga apapun untuk menggunakan nama kampung pada pertemuan antarsuku di luar sana.

Kini Aminah telah sendiri, berjalan menyusuri hutan. Keinginan beberapa warga, yang berasal dari perwakilan marga, telah disetujui oleh bagian besar penduduk kampung. Aminah harus keluar dari kampung atau turun menjadi warga biasa. Begitulah permintaan yang disampaikan oleh warga yang datang dari setiap sudut kampung di hadapan rumah Aminah.

Kata-kata Aminah bak jimat untuk dirinya. Tak kenal lelah, hutan di mana bapaknya mati di mangsa hewan terus dijejaki. Beberapa lembah terlewati. Pilihan yang diberikan oleh warga tak dijawab olehnya. Aminah menyusuri hutan bermaksud mencari jawaban. Pesan sakti yang biasanya didapatkan oleh bapaknya dulu.

Di depan pohon beringin Aminah berhenti. Di sinilah tempatnya, pohon beringin yang ditemani tiga buah batu besar di sekelilingnya. Tempat dimana bapak Aminah sering duduk berlama-lama mencari jawaban atas setiap masalah kehidupan dan kampung.

Aminah duduk, dengan posisi bersila, menempatkan kaki kanan di atas kaki kirinya. Aminah mengambil posisi di depan pohon beringin dengan letak yang menyejajarkan dua batu besar di samping kanan-kiri. Posisi Aminah dan tiga batu besar menyerupai sebuah lingkaran, dan beringin berdiri di tengah-tengah lingkaran batu.

Aminah hanyut dalam kekhusyukan doanya. Meminta pesan sakti seperti hal bapaknya. Bibirnya terus begerak, mengirimkan minta, entah pada batu atau beringin tua. Aminah yang khusyuk berdoa, kata-katanya terus menjadi bualan warga dari jendela ke jendela. (*)

cermat

Share
Published by
cermat

Recent Posts

Polda Malut Segera Tingkatkan Kasus Dugaan Penyimpangan Distribusi MinyaKita ke Penyidikan

Tim penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Maluku Utara dalam waktu dekat akan menggelar…

15 menit ago

Jaksa Tahan Tiga Anggota Satpol PP Tersangka Kasus Penganiayaan Jurnalis di Ternate

Tim penyidik Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polres Ternate menyerahkan tiga anggota Satpol PP, yang…

1 jam ago

Ini Pesan Piet-Kasman untuk 97 CJH Halmahera Utara

Bupati Halmahera Utara Piet Hein Babua dan Wakil Bupati Kasman Hi Ahmad, secara resmi melepas…

4 jam ago

Duo Sayuri Lapor Sejumlah Pemilik Akun Penebar Rasisme ke Polda Malut

Dua pemain bintang Malut United, Yakob Sayuri dan Yance Sayuri, secara resmi melaporkan sejumlah pemilik…

4 jam ago

Menteri ATR/BPN Lantik 31 Pejabat Struktural, Tegaskan Pentingnya Rotasi Berkala

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid, melantik 31 pejabat struktural…

11 jam ago

Polres Halmahera Utara Kembali Bongkar Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Kecamatan Malifut

Polsek Malifut, Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara, kembali mengungkap praktik pengolahan emas ilegal yang berlokasi…

13 jam ago