News

Kaca Mobil Korban Dugaan Penganiayaan di Morotai Pecah, Diduga Dipotong Pakai Golok

Kaca mobil bagian belakang milik korban dugaan penganiayaan seorang pemuda di Pulau Morotai, Maluku Utara, pecah.

Mobil Avanza berwarna hitam dengan nomor polisi DG 1507 J ini pecah dalam peristiwa dugaan penganiayaan. Saat itu posisi mobil tidak jauh dari tempat kejadian perkara (TKP) di Kompleks Tanah Tinggi, Gotalamo, Morotai Selatan.

Informasi yang diterima cermat, kaca mobil milik korban itu pecah, karena rekan korban dengan inisial I memotong menggunakan golok (parang).

Korban penganiayaan ini dengan inisial W alias R telah dinyatakan meninggal dunia. Di jasad korban terdapat sejumlah luka yang dianggap keluarga tidak wajar.

Ada luka irisan cukup panjang di lengan tangan korban, katanya disebabkan karena korban memukul kaca rumah rekanya. Selain itu ada luka di lutut, memar di punggung, luka di siku dan luka di jari manis korban.

Kapolres Pulau Morotai, AKBP Agung Cahyono ketika dikonformasi cermat membenarkan kaca mobil korban pecah dalam insiden itu karena dipotong menggunakan golok.

“Memang ada kejadian itu, tetapi dia bersentuhan dengan korban itu tidak ada,” jelas Agung, Rabu, 29 Mei 2024.

Agung menambahkan, untuk hasil visum pihaknya telah mengantongi dari RSUD Tobelo, Halmahera Utara. Saat ini pihaknya sedang menjadwalkan untuk permintaan keterangan terhadap dokter dan perawat yang menangani.

“Hasil rekam media kan ada, dan ada beberapa hal memang harus ditanyakan langsung. Ini maksudnya gimana (hasil visum),” akuinya.

Prinsipnya, tegas Agung, dalam penanganan kasus, pihaknya profesional dan pastinya tidak ada kepentingan.

“Saya juga sudah tekankan kepada penyidik. Prinsipnya dalam penanganan perkara penyidik harus memiliki nurani dalam artian hati-hati, teliti, dan bersandar kepada aturan prosedural. Harus menempatkan sesuai fakta yang ada,” tegasnya.

Perwira berpangkat dua bunga ini bilang, dalam kasus ini dirinya tiap hari mengawal langsung perkembangan kasus yang ditangani penyidik.

Sekedar diketahui dalam insiden ini di TKP, mulai dari korban, 2 anggota Polres Pulau Morotai dan sejumlah orang saat terjadi dugaan penganiayaan mereka dalam keadaan mabuk karena telah mengkonsumsi minuman keras.

2 oknum anggota yang jelas-jelas melanggar peringatan dari Kapolda Irien Pol Midi Siswoko dan Wakapolda Brigien Pol Samudi tentang anggota dilarang mengkonsumsi Minuman Keras saat ini juga telah diproses Bidang Propam Polda Maluku Utara.

—-

Penulis: Samsul Laijou

Editor: Ghalim Umabaihi

cermat

Recent Posts

Disdik Pulau Taliabu Dorong Bahasa Daerah Masuk Pelajaran Sekolah

Dinas Pendidikan (Disdik) di Pulau Taliabu, Maluku Utara, berkomitmen mendorong kurikulum bahasa daerah masuk dalam…

9 jam ago

Unkhair dan IPB Bahas Kerja Sama Bidang Riset

Universitas Khairun (Unkhair) Ternate menerima kunjungan Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, dan Pemberdayaan Masyarakat Agromaritim…

9 jam ago

Ini Pesan Kasat Lantas Polres Ternate di HUT ke-70 Lalu Lintas

Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Ternate, AKP Farha, mengimbau seluruh masyarakat, khususnya para pengendara, untuk…

9 jam ago

Kantah Halmahera Barat Hadiri Peringatan 65 Tahun UUPA di Kanwil BPN Maluku Utara

Dalam rangka memperingati 65 Tahun Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA) Tahun 1960, jajaran Kantor Pertanahan (Kantah)…

10 jam ago

Mulai 2026, Pengelolaan Anggaran Desa di Morotai Wajib Berbasis Online

Pemerintah Daerah Pulau Morotai, Maluku Utara, menegaskan bahwa mulai tahun 2026 seluruh proses pengelolaan anggaran…

15 jam ago

Rumah Makan Ayam Bakar Pak RT di Ternate Terbakar, Kerugian Capai Rp 200 Juta

Dapur Rumah Makan Ayam Bakar Pak RT yang terletak di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Muhajirin,…

18 jam ago