News

KAI: Pencairan Anggaran Proyek Jalan Nasional di Tidore Bertentangan dengan Aturan

Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Kongres Advokat Indonesia (KAI) Provinsi Maluku Utara, kembali menyoroti kasus dugaan korupsi paket Pekerjaan Swakelola fisik Jalan Nasional di Kota Tidore Kepulauan.

Kasus tersebut sementara ditangani tim penyelidik Bidang Pidana Khusus (Pidsus) Kejaksaan Tinggi (Kejati) Maluku Utara.

Proyek tersebut melekat pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Tugas Pembantu (SKPD TP). Balai Pembangunan Jalan Nasional (BPJN) Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat (PUPR) Maluku Utara, dengan pagu anggaran Rp. 3,1 Miliar.

Katanya, anggaran proyek tersebut telah dicairkan Rp. 2,2 Miliar, sedangkan pekerjaan dilokasi belum berjalan, bahkan Kepala Satuan Kerja (Satket) Perangkat Daerah Tugas Pembantu (SKPD TP) BPJN Malut, Muhammad Idham Pora, tidak mengetahui sudah dicairkan.

Seharusnya, kata DPD KAI Maluku Utara, proses pencairan anggaran harus dilengkapi dengan dokumen dan progres pekerjaan.

“Dalam hal pencarian anggaran yang sudah mencapai 90 persen itu seharusnya dilengkapi dengan dokumen dan progres pekerjaan, artinya bahwa jika pekerjaan belum ada maka hal itu tidak termasuk progres pekerjaan,” ucap Sekretaris DPD KAI Maluku Utara, Roslan. Senin (14/03).

Roslan menambahkan, terkait pernyataan Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Maluku Utara, Dade Ruskandar, mengenai tim turun ke lokasi melakukan pengecekan langsung, namun belum ada progres, dan saat ini baru dikerjakan. Dari itu, pihaknya menilai pekerjaan yang dilakukan tersebut tidak dapat dikategorikan sebagai progres pekerjaan karena pencarian anggaran 90 persen sudah dilakukan terlebih dahulu.

“Kami, tidak melampaui kewenangan tim penyelidik yang sedang bekerja untuk membuat terang fakta hukum, kami berpendapat kasus ini sudah layak untuk ditingkatkan status hukumnya ke penyidikan agar dalam tingkat penyidikan dapat memeriksa ahli untuk mengetahui dan membuat terang kasus ini, kami merujuk pada progres pekerjaan yang belum ada namun pencairan anggaran sudah dilakukan sampai 2,2 Miliar dan ini jelas bertentangan dengan aturan,” tegasnya.

Praktisi hukum Maluku Utara ini bilang, pada prinsipnya terhadap kerja-kerja tim Kejati Maluku Utara, dalam hal semangat pemberantasan tindak pidana korupsi pihaknya selalu mendukung.

“Kami selalu mendukung, akan tetapi kami juga berharap setiap perkembangan dari hasil penyelidikan ataupun penyidikan agar disampaikan ke publik sehingga kasus ini dapat dikawal bersama,” ujarnya.

Sebelumnya, Kajati Maluku Utara, Dade Ruskandar mengatakan, saat tim penyelidik ke lokasi tidak ditemukan pekerjaan dan katanya saat baru dikerjakan.

“Katanya belum ada progres, meskipun sekarang baru dikerjakan, itu kan sekarang. Tetapi kemarin tim turun ke lokasi tidak ada pekerjaannya,” jelasnya.

Sekadar diketahui, tim penyelidik Kejati Maluku Utara, sudah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi, termasuk Kasatker KSPD-TP Muhamad Idham Pora, PPK KSPD-TP  Muhammad Sale dan Kepala Seksi (Kasi) Preservasi BPJN Maluku Utara, Jufri.

cermat

Recent Posts

Pemda Bahas Pembangunan Morotai Lima Tahun Mendatang di Musrenbang RPJMD

Pemerintah Daerah Pulau Morotai, Maluku Utara, resmi menggelar Musrenbang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)…

2 jam ago

Kementerian ATR/BPN Raih Penghargaan Popular Government Institution 2025 dari The Iconomics

Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) menerima penghargaan Popular Government Institution 2025 dari…

3 jam ago

Ketika Antam Tinggalkan Kerusakan Tanpa Kontribusi Berarti di Halmahera Timur

Setelah lebih dari 20 tahun beroperasi di Halmahera Timur, Maluku Utara, PT Aneka Tambang (Antam)…

5 jam ago

Ghifari Bopeng Kena Somasi PT Apollu Nusa Konstruksi soal Utang 1,3 Miliar

PT Apollu Nusa Konstruksi melayangkan surat tagihan dan somasi kepada PT Hapsari Nusantara Gemilang untuk…

17 jam ago

Jejak Harmonis Alam dan Tambang Emas Gosowong

Setiap 10 Agustus, Indonesia memperingati Hari Konservasi Alam Nasional sebagai momen refleksi pentingnya menjaga kelestarian…

18 jam ago

Kongsi Gigs dan Suara Perlawanan dari Right Chambers untuk 11 Warga Adat Sangaji

Kongsi Gigs: Music, Football, Culture di Ternate, Maluku Utara, bukan sekadar acara manggung. Acara ini…

19 jam ago