Rumput Stadion Gelora Kie Raha masih sedikit basah usai hujan sedari malam yang mengguyur Kota Ternate. Pun dengan puncak Gunung Gamalama yang malu-malu menunjukan parasnya yang gagah karena mendung sisa semalam.

Senin, 31 Maret 2025, ratusan orang mulai datang ke stadion yang digadang-gadang sebagai stadion dengan pemandangan paling indah di Indonesia. Ada yang bersama keluarga, atau mereka yang sendiri lantaran harus jauh dari sanak saudara.

Langkah-langkah kecil itu mulai masuk ke dalam stadion diiringi takbir yang saling bersahutan. Sementara di luar stadion, para pemuda-pemudi dari Angkatan Muda Gereja Protestan Maluku (AMGPM) atas nama toleransi, berjaga mengamankan.

Namun, mereka datang bukan untuk menjemput kemenangan Malut United atas lawannya. Tetapi, karena ingin merayakan kemenangan lain yang paling mulia dan berharga bagi seluruh umat Muslim di dunia; Idulfitri 1 Syawal 1446 Hijriah.
Di bawah kaki Gunung Gamalama, ratusan ribu masyarakat Kota Ternate menghadap kiblat seraya berdoa kepada Sang Pencipta. Sujud sembahyang memohon pengampun an atas segala khilaf dan dosa yang telah dilakukan.

Idulfitri merupakan kemenangan paripurna bagi seluruh umat Muslim di dunia setelah 30 hari berpuasa. Momen terbaik untuk kembali ke fitrah dan menjadi manusia berguna untuk sesama.

Bagi umat Muslim, Idulfitri memang lebih dari sekadar perayaan tahunan selepas Ramadan. Lebih jauh daripada itu, Idul Fitri adalah sebuah kesempatan untuk kembali suci.
Hidayatussalam Syekhan selaku khotib dalam Salat Idulfitri tersebut mengatakan, bulan Ramadan adalah waktu terbaik dalam dimensi waktu di dunia. Bulan yang penuh rahmat, berkah, dan ampunan.

“Sebulan penuh ruh dan jasad kita berada dalam pusaran Ramadan, waktu terbaik dalam dimensi waktu di dunia. Waktu yang penuh berkah, rahmat, serta ampunan,” ujar Hidayatussalam Syekhan dalam khotbahnya.
Bulan Ramadan, Hidayatussalam Syekhan bilang, merupakan perintah dari Allah SWT yang wajib dijalankan oleh umatNya. Tak hanya menahan lapar serta dahaga, tapi kenikmatan duniawi.

“Sebulan penuh umat Islam diwajibkan berpuasa menahan diri dari segala kenikmatan duniawi yang diperintahakan Allah SWT dalam Al Quran,” tuturnya.
Dia mengubgkapkan, Idulfitri ini adalah hadiah bagi umat Islam yang telah menjalankan ibadah puasa. Dia juga mengibaratkan, Idulfitri ini seperti bayi yang baru dilahirkan dari rahim ibunya.
“Bagi para pejuang bulan suci Ramadan, hari ini ibaratnya bayi yang baru dilahirkan dari perut ibunya. Tidak ada dosa, kesalahan yang tersisa,” tutupnya.