Categories: News

Pentingnya Mendorong Regulasi Perlindungan Kuskus Mata Biru di Ternate

Pemerintah Kota Ternate, Maluku Utara menyatakan siap mendukung upaya perlindungan satwa endemik Kuskus Mata Biru atau Phalangger Ternate yang sering diburu.

“Pemerintah Kota Ternate siap mendukung ini,” kata Wali Kota Tauhid Soleman dalam pertemuan bersama Society of Indonesian Enviromental Journalists (SIEJ) simpul Maluku Utara, Burung Indonesia, Halmahera Wilf Photograpy (HWP), Sylva Unkhair Ternate dan Komunitas Pulo Tareba, Kamis, 4 Juli 2024.

Tauhid mengaku pihaknya telah menerima laporan kasus perburuan liar terhadap Kuskus Mata Biru. Karena itu, kata dia, pemerintah memiliki kewajiban melakukan perlindungan terhadap satwa ini.

“Tetapi, kita juga perlu kajian hukumnya agar tidak tumpang tindih, jika dasarnya instruksi presiden maka turunannya adalah instruksi wali kota, tetapi kita kaji lagi lewat bidang hukum kita,” kata Tauhid.

Koordinator Society of Indonesian Enviromental Journalists (SIEJ) simpul Maluku Utara, Ikram Salim menjelaskan Kuskus Mata Biru merupakan fauna darat endemik Pulau Ternate dan Tidore.

Populasi Kuskus atau Kuso—sebutan masyarakat Ternate terus menyusut bahkan berstatus konservasi vulnerable atau rentan akibat perburuan ilegal.

“Jika kondisi ini tidak ditangani, bukan tidak mungkin fauna ini akan hilang dari hutan Ternate, sehingga perlu ada aturan yang mengikat agar flora dan fauna yang ada di laut kita maupun di darat tetap terjaga populasinya,” ucap Ikram.

Kesempatan yang sama, Fasilitator Komunitas Burung Indonesia Andi Rahman menuturkan, fungsi penegakan hukum dan pelestarian keanekaragaman hayati di Indonesia juga sudah memiliki dasar hukumnya yakni, Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2023 tentang Pengarusutamaan Pelestarian Keanekaragaman Hayati dan Pembangunan Berkelanjutan yang ditujukan kepada kementrian/lembaga dan pemerintah daerah.

“Ada 8 poin dalam instruksi Presiden Joko Widodo ini, seperti memastikan adanya keseimbangan penggunaan ruang untuk tujuan pembangunan ekonomi dan konservasi keanekaragaman hayati dalam setiap kebijakan sektor. Termasuk melakukan fungsi penegakan hukum dalam rangka perlindungan keanekaragaman hayati,”papar Andi.

Sementara itu, Ketua Halmahera Wildlife Photography Dewi Ayu Anindita menambahkan, pemerintah dan lembaga pemerhati lingkungan dan biodiversity berkepentingan menyelamatkan keberadaan flora dan fauna yang dilindungi.

Menurutnya, aksi perburuan yang masih masif dilakukan karena tidak adanya kesadaran dan tindakan hukum dari pelaku sebagai efek jera.

“Sehingga kita ingin semua yang ada baik masyarakat pemerintah termasuk lembaga menaruh keseriusan soal kehati ini,”pungkas Dewi.

Pertemuan dengan wali kota ini diakhiri dengan penyerahan foto satwa endemik di Ternate kepada wali kota.

Sekadar diketahui pada 2024 ini sudah tercatat, ada 10 pelaku yang tertangkap karena memburu Kuskus untuk dikonsumsi dagingnya. Terbaru ini, pada Minggu, 30 Juni 2024, warga Kelurahan Takome menangkap 5 orang asal Halmahera Barat karena menembak Kuskus di kawasan lindung Danau Tolire besar atau seputaran Pulo Tareba. Dan pada Januari 2024 lalu juga 5 orang lainnya terpaksa diamankan warga karena memburu Kuskus di sekitar Pulo Tareba.

cermat

Recent Posts

Ghifari Bopeng Kena Somasi PT Apollu Nusa Konstruksi soal Utang 1,3 Miliar

PT Apollu Nusa Konstruksi melayangkan surat tagihan dan somasi kepada PT Hapsari Nusantara Gemilang untuk…

11 jam ago

Jejak Harmonis Alam dan Tambang Emas Gosowong

Setiap 10 Agustus, Indonesia memperingati Hari Konservasi Alam Nasional sebagai momen refleksi pentingnya menjaga kelestarian…

12 jam ago

Kongsi Gigs dan Suara Perlawanan dari Right Chambers untuk 11 Warga Adat Sangaji

Kongsi Gigs: Music, Football, Culture di Ternate, Maluku Utara, bukan sekadar acara manggung. Acara ini…

14 jam ago

FORMAT PRAGA Serahkan Dokumen Laporan Mafia Tambang ke KPK

Perwakilan massa Aksi Front Mahasiswa Maluku Utara Pro Warga Maba Sangaji (FORMAT PRAGA) akhirnya menyerahkan…

14 jam ago

Aksi Desak KPK dan Kementerian ESDM Periksa IUP PT Position

Puluhan orang yang tergabung dalam organisasi masyarakat sipil, mulai dari tokoh adat, dan pemuda Halmahera…

14 jam ago

BEM Faperta Unkhair: Bebaskan 11 Warga Adat Maba Sangaji

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Khairun (Unkhair) Ternate, Maluku Utara, juga menyuarakan solidaritas untuk 11…

15 jam ago