Sejumlah guru di Pulau Morotai, Maluku Utara, mengeluhkan tunjangan penghasilan pegawai (TPP) mereka yang sudah lima bulan terakhir tak kunjung dibayar.
“Kami yang guru belum terima TPP sudah lima bulan ini. Padahal informasinya pegawai kantor lain sudah terima, tidak tahu berapa bulan,” kata salah satu guru kepada cermat yang menolak namanya disebutkan, Rabu, 23 Oktober 2024.
Sumber cermat tersebut bilang, belum diketahui pasti alasan molornya TPP tersebut. Ia menilai pemerintah daerah setempat mempersulit nasib para guru di Morotai untuk menerima haknya.
“Pokoknya ulang-ulang begini pasti terlambat terus. Kami juga punya kebutuhan tagihan, biaya anak-anak sekolah dan lainnya. Tentu kami sangat membutuhkan,” ujarnya.
Lebih parahnya, dia mengungkapkan bahwa pembayaran TPP ini biasanya tak dibayar secara menyeluruh.
“Biasanya memang molor dua sampai tiga bulan, namun pas dibayar biasanya tidak semua, pemda cuma bayar satu bulan saja. Sekarang ini sudah lima bulan,” ujarnya.
Buntut hal itu, kata dia, para guru mengaku kesal dengan kebijakan Pemkab Morotai yang terlalu sering mengesampingkan nasib dan hak pendidik.
“Mereka bayar cuma satu bulan itu, so bagitu baru bayar tara tepat waktu. Torang cuma berharap pemda memperhatikan hak guru-guru,” harapnya.
Sementara Kepala BPKAD Morotai, Suriyani Antarani yang dikonfirmasi terpisah oleh media ini belum merespons dan memberi keterangan.