Alumni Tambang UMMU: Dari Sekadar Berhimpun Menuju Kepemimpinan Kolektif

Foto penulis

Oleh: Lutfi Saleh, ST*

 

PERKEMBANGAN industri pertambangan khususnya nikel telah mengubah Maluku Utara secara cepat dan mendasar. Arus investasi, ekspansi industri, serta dinamika sosial dan lingkungan menuntut hadirnya sumber daya manusia yang tidak hanya kompeten secara teknis, tetapi juga matang secara etis dan strategis. Dalam konteks inilah, peran alumni tambang menjadi semakin relevan dan menentukan.

Ikatan Alumni Tambang Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (IKAT UMMU) memiliki potensi besar untuk mengambil peran tersebut. Alumni tersebar di berbagai sektor industri, posisi kerja, dan wilayah, membawa pengalaman lapangan serta jejaring profesional yang luas. Namun, potensi sebesar apa pun tidak akan bermakna tanpa organisasi yang dikelola secara terarah, adaptif, dan berorientasi masa depan.

Organisasi alumni hari ini dihadapkan pada tantangan yang berbeda dengan masa lalu. Dunia pertambangan bergerak cepat, regulasi berubah, tuntutan sosial meningkat, dan isu keberlanjutan menjadi sorotan utama. Organisasi yang hanya bertahan pada pola seremonial dan rutinitas internal berisiko tertinggal oleh dinamika zaman. IKAT UMMU dituntut melampaui fungsi simbolik dan bergerak sebagai wadah strategis yang mampu membaca arah perubahan.

Penguatan tata kelola organisasi menjadi kunci. IKAT UMMU perlu menjadi ruang konsolidasi gagasan, pengembangan kapasitas, serta penghubung antara alumni, almamater, industri, dan masyarakat. Kolaborasi lintas generasi alumni harus dibangun bukan dalam semangat kompetisi pengalaman, melainkan sinergi antara kematangan dan pembaruan cara berpikir.

Kongres IKAT UMMU seharusnya tidak dimaknai semata sebagai agenda pergantian kepengurusan. Ia adalah momentum refleksi kolektif untuk menilai sejauh mana organisasi alumni mampu menjawab tantangan industri pertambangan Maluku Utara secara nyata dan bertanggung jawab. Di titik ini, arah organisasi menjadi jauh lebih penting daripada sekadar struktur.

Baca Juga:  2024: Perebutan “Kursi Panas” Maluku Utara

Organisasi alumni idealnya dibangun sebagai wadah yang solid, profesional, dan berdaya saing—bukan hanya mempererat silaturahmi, tetapi juga mendorong pengembangan karier dan kontribusi nyata bagi almamater, industri pertambangan, serta masyarakat luas.

Pada akhirnya, kekuatan IKAT UMMU tidak diukur dari seberapa sering ia berkumpul atau seberapa lama ia berdiri, melainkan dari seberapa relevan ia hadir dalam menjawab tantangan zamannya. Di tengah perubahan besar yang sedang berlangsung, alumni tambangan dihadapkan pada pilihan yang menentukan: bertahan pada pola lama, atau melangkah maju sebagai bagian dari solusi dan kepemimpinan masa depan.

—–

Penulis adalah Alumni Teknik Pertambangan UMMU Ternate