Sultan Tidore Husain Asrul saat berkampanye di Halmahera Timur. Foto: Istimewa
Sultan Tidore, Husain Alting Sjah, yang mencalonkan diri sebagai Gubernur Maluku Utara nomor urut 1 bersama Asrul Rasyid, menegaskan visinya untuk mengatasi ketimpangan ekonomi yang masih menjadi tantangan besar di provinsi tersebut. Meskipun Maluku Utara mencatat pertumbuhan ekonomi sebesar 20,49% pada tahun 2024, perbedaan pendapatan antar wilayah masih terlihat jelas. Kota Ternate, misalnya, memiliki pengeluaran per kapita tertinggi mencapai Rp 14.042.000, sedangkan Pulau Taliabu berada di posisi terendah dengan angka Rp 6.939.000.
Melihat ketimpangan ini, Husain Alting Sjah menekankan perlunya perubahan mendasar dalam pendekatan pembangunan ekonomi. Menurutnya, ekonomi Maluku Utara tak bisa terus-menerus bergantung pada eksploitasi sumber daya alam semata.
“Kita harus menciptakan ekonomi yang lebih inklusif, yang mampu memberdayakan masyarakat kecil, khususnya di sektor UMKM. Melalui bantuan modal usaha hingga Rp 150 juta per desa, kami ingin memacu lahirnya wirausaha lokal yang kreatif dan inovatif,” ujar Husain, Senin, 14 Oktober 2024.
Salah satu langkah konkrit yang diusung adalah pengembangan Kawasan Ekonomi Sofifi sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru di Maluku Utara. Kawasan ini diharapkan dapat menjadi motor penggerak ekonomi yang mampu mengurangi ketimpangan antar wilayah, sekaligus membuka peluang bagi UMKM lokal untuk berkembang. Melalui dukungan teknologi digital, Husain berencana memperluas akses pasar bagi produk-produk UMKM Maluku Utara hingga tingkat nasional dan internasional, sehingga potensi ekonomi lokal dapat lebih dikenal luas.
Namun, Husain menekankan bahwa sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat menjadi kunci utama dalam mewujudkan program-program ekonomi tersebut.
“Kami tidak bisa bekerja sendiri. Pengembangan UMKM harus didukung oleh kolaborasi erat antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat. Kami akan mengintegrasikan pelatihan keterampilan bagi wirausahawan lokal agar mereka tidak hanya memiliki modal, tapi juga kemampuan mengelola usaha secara berkelanjutan,” tegasnya.
Dengan pendekatan ini, Sultan Tidore, Husain Alting Sjah, berharap dapat membawa perubahan signifikan bagi perekonomian Maluku Utara, menciptakan kesejahteraan yang lebih merata, dan mengentaskan ketimpangan antar wilayah.
“Program-program strategis yang diusungnya diharapkan mampu menjawab tantangan ekonomi Maluku Utara, membawa provinsi ini ke arah yang lebih inklusif dan berdaya saing tinggi,” tandas Sultan.
Oleh: Gufran A. Ibrahim [Ibrahim Gibra]* Inti buku Relasi Kwasa, Politik Identitas, dan Modal…
Polisi Perairan dan Udara (Polairud) di Pulau Taliabu memberi imbauan waspada untuk masyarakat imbas cuaca…
Polres Pulau Taliabu menyebut bahwa dugaan kasus pengancaman dan pencemaran nama baik yang dialami Ketua…
Hasil seleksi PPPK tahap kedua di Pulau Morotai, Maluku Utara, masih belum diumumkan oleh Badan…
Satuan Lalu Lintas (Sat Lantas) Polres Halmahera Tengah (Halteng) menggelar kegiatan safety riding and driving…
Oknum anggota Polres Pulau Morotai, berinisial MR, resmi diberhentikan tidak dengan hormat atau PTDH buntut…