News

Kuliah Umum di Unibrah, Busyro Muqoddas Soroti Kerusakan Lingkungan Halmahera Akibat Tambang

Universitas Bumi Hijrah (Unibrah) Tidore bekerja sama dengan Pimpinan Pusat Muhammadiyah menggelar silaturahmi dan kuliah umum bertajuk “Hilirisasi Nikel Halmahera: Antara Swasembada Energi dan Dampak Ekologis”, Selasa, 1 Juli 2025, di kampus Unibrah.

Acara ini menghadirkan tokoh nasional sekaligus Ketua PP Muhammadiyah, Busyro Muqoddas, sebagai pembicara utama. Kehadirannya merupakan bagian dari rangkaian kunjungan kerja di Maluku Utara, termasuk peninjauan langsung ke wilayah pertambangan di Halmahera Tengah.

Dalam kuliah umumnya, mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tersebut menyoroti tajam dampak hilirisasi nikel yang dinilainya lebih banyak merusak lingkungan ketimbang memberikan manfaat kesejahteraan bagi masyarakat.

“Manusia hanya hidup di bumi. Maka bumi harus dimanfaatkan untuk kepentingan seluruh umat manusia, tanpa diskriminasi ras, suku, atau agama,” ujar Busyro, yang juga anggota Dewan Pers itu.

Ia menilai, hilirisasi yang abai terhadap kelestarian lingkungan dan keselamatan masyarakat merupakan bentuk kekerasan politik.

“Alam tidak boleh dirusak. Tapi hilirisasi ini justru menghancurkan bumi dengan menggunakan kekuasaan untuk menindas rakyat dan lingkungan. Ini yang saya sebut sebagai bentuk radikalisme politik,” tegasnya.

Busyro juga menyoroti kebijakan pemerintahan Indonesia selama satu dekade terakhir (2014–2024), yang menurutnya meninggalkan kerusakan lingkungan serius akibat eksploitasi sumber daya alam di berbagai daerah, termasuk Maluku Utara, Sulawesi, dan Papua.

“Kami punya data hasil riset yang nyata. Dampaknya sangat parah, tidak hanya merusak lingkungan, tapi juga mengancam keberlangsungan hidup masyarakat dan masa depan bangsa,” ungkapnya.

Ia mengajak civitas akademika untuk bersikap lebih kritis terhadap isu pertambangan, khususnya menyikapi proyek-proyek besar seperti Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dinilainya tidak berpihak pada kelestarian lingkungan.

Sementara itu, Rektor Unibrah, Sarbaini A. Karim, menyampaikan apresiasi atas kehadiran PP Muhammadiyah, khususnya M. Busyro Muqoddas yang disebut sebagai tokoh nasional panutan.

“Kehadiran beliau adalah rahmat bagi kampus kami. Kami sangat bersyukur bisa menyambut sosok seperti Pak Busyro di tengah civitas akademika Unibrah,” ujar Sarbaini.

Kegiatan ini menjadi ruang refleksi penting bagi dunia kampus untuk mengkaji hubungan antara pertumbuhan ekonomi, kebijakan politik, dan keberlanjutan lingkungan, terutama di daerah penghasil nikel seperti Halmahera.

redaksi

Recent Posts

Kolaborasi Industri–Kampus: NHM Perkuat Literasi Geologi Mahasiswa ITS

Departemen Teknik Geofisika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), bekerja sama dengan Masyarakat Geologi Ekonomi Indonesia…

2 jam ago

Warga Domato–Dehe Bentrok Jelang Peletakan Batu Pertama Bantuan Rumah Pemprov

Rencana peletakan batu pertama pembangunan bantuan rumah bagi warga pesisir Desa Dehe, Kecamatan Jailolo Selatan,…

5 jam ago

Warga Temukan Bayi dalam Kardus di Depan Panti Asuhan Qur’ani Ternate

Seorang bayi ditemukan dalam kondisi hidup di depan teras Panti Asuhan Qur’ani yang beralamat di…

6 jam ago

Pengumuman: Seleksi Direktur dan Dewas Perumda Ake Gaale Ternate Dibuka Umum

Pemerintah Kota Ternate, Maluku Utara resmi membuka seleksi jabatan direksi dan dewan pengawas Perumda Ake…

1 hari ago

Komisaris PT DSM Jadi Tersangka Baru di Kasus Korupsi ISDA Pulau Taliabu

Kejaksaan Tinggi (Kejati) Maluku Utara kembali menetapkan satu orang tersangka dalam kasus tindak pidana korupsi…

2 hari ago

Polres Halmahera Barat Usut Dugaan Pemotongan Anggaran Perjadin, Kepala Inspektorat Segera Dipanggil

Polres Halmahera Barat, Maluku Utara, mulai mengusut dugaan korupsi anggaran Perjalanan Dinas (Perjadin) di Inspektorat…

2 hari ago