News

Mengembalikan Kejayaan Bacan Lewat Kopi dan Rasanya

Mengembalikan kejayaan kopi bacan menjadi tajuk menarik dalam diskusi yang digelar Institut of Coffe Maluku Utara bersama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Halmahera Selatan, Minggu, 12 Mei 2024.

Ismit Alkatiri, Direktur Institut of Coffe Maluku Utara mengatakan, karakteristik liberika Bacan dari sisi rasa cenderung miliki kemiripan dengan jenis arabika. Ia bilang ada unsur acidity dan sweetness, di mana ada keasaman rasa pada kopi.

Ismit menuturkan, sweetness merupakan rasa manis yang dihasilkan dari karbohidrat kopi, sementara body adalah tekstur dari kekentalan kopi. Kemudian after taste, rasa yang tertinggal di mulut setelah meminum kopi, kemudian excelsa cenderung ke rasa robusta, yakni bitter atau pahit.

“Rata-rata kopi liberika di dunia ada rasa nangka, kalau kopi bacan sedikit berbeda karena ada mint dan mungkin rasa mint ini yang disukai ratu Welhelmina atau Juliana dari Belanda,” cetusnya.

Ismit Bilang, dari segi bentuk biji liberika dan excelsa lebih besar dari arabika dan robusta. Hanya buah liberika dan excelsa lebih jarang.

“Dari tiga jenis kopi ini, Pemda Hasel telah mendaftarkan ke Kementerian Pertanian pada Pusat Perlindungan dan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian,” ujarnya.

Bahkan, kata Ismit, kopi Bacan jenis robusta excelsa dan liberika sangat digemari Ratu Welhelmina dan anaknya, ratu Juliana dari Belanda.

Kopi dari perkebunan PT. Batjan Algemene Maastchappij (BAM), kongsi dagang antara Kesultanan Bacan dengan Belanda itu juga digemari di Eropa terutama di Belanda, bahkan panen kopi dari perkebunan BAM ini dikirim langsung ke Belanda, agar kopi tersebut kembali berjaya dan perlu mendapat dukungan semua pihak termasuk pemerintah daerah.

“Kopi-kopi ini sebagai bentuk kerjasama bilateral bidang perdagangan pada zaman Sultan Sadik, yang punya mata uang khusus Bacan dan Belanda, lewat perusahaan yang berpusat di Bacan,” paparnya.

Tidak hanya itu Ismit menjelaskan Mata uang Bacan Roterdam Gulden ini sebagai nilai tukar perdagangan Bacan dan Belanda. Sebab mata uang Bacan adalah salah satu mata uang dari sekian banyak mata uang yang dibuat perkebunan asing kala itu, baik di Jawa, Sumatera dan Bacan. Mata uang dari nikel itu hanya berlaku di setiap perkebunan asing.

“Saya meminta kepada pemerintah daerah agar bisa bekerjasama mengembalikan kopi Bacan dalam bingkai kebudayaan kejayaan kopi yang telah hilang,” pintanya

Sementara Kabid Pariwisata Halmahera Selatan, Siti Wakiah menyampaikan bahwa minum kopi ini bukan hanya dikonsumsi oleh kalangan orang tua saja. Akan tetapi dikalangan anak-anak muda milenial juga telah banyak mengkonsumsi kopi.

“Jadi kalau kita bicara kopi Bacan saat ini belum ada tempat atau saran bagi kaum-kaum mudah agar bisa menikmati kopi dengan kopi yang sebenarnya. Kita lebih familiar dengan kopi instan,” ujar Siti.

Siti bilang Kopi hitam yang asli itu memiliki nilai atau sesuatu yang berefek positif pada kesehatan.

“Dari materi diskusi yang telah di sampaikan Direktur Institut of Coffe Maluku Utara, Drs.H.Ismit Alkatiri malam ini, akan kami sampaikan melalui diskusi-diskusi pimpinan kami yakni Kepala Dinas Pariwisata, terkait dengan kopi Bacan jenis robusta excelsa dan liberika kopi,” tandasnya

Untuk ketahui, luasan lahan untuk kopi di Bacan bisa tersedia dan kopi yang ada di Bacan khususnya kopi Liberika merupakan kopi peninggalan masa kolonial, sehingga membutuhkan pengembangan ke depan.

cermat

Recent Posts

Jadi Tamu Spesial RRI Kendari, Sekda Taliabu Paparkan Pembangunan Daerah Kepulauan

Sekretaris Daerah Pulau Taliabu, Maluku Utara, Salim Ganiru berkesempatan menjadi narasumber utama dalam program talkshow…

4 jam ago

Pengurus DPD Gerindra Kunjungi Polda Maluku Utara

Pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Maluku Utara resmi melakukan kunjungan ke Polda dalam…

4 jam ago

Wakil Bupati Halut Sidak Kantor PDAM Usai Cekcok Karyawan dan Direktur

Wakil Bupati Halamhera Utara (Halut), Kasman Hi Ahmad, melakukan inspeksi mendadak ke Kantor Perusahaan Daerah…

4 jam ago

Pemda Morotai Gelar Pelepasan Jemaah Calon Haji

Pemerintah Daerah (Pemda) Pulau Morotai, Maluku Utara, resmi menggelar pelepasan Jemaah Calon Haji (JCH) tahun…

7 jam ago

Bikin Macet, Parkir Tepi Jalan di Kota Ternate Tuai Kritik

Kebijakan parkir tepi jalan di pusat perkotaan Ternate, Maluku Utara menuai kritik. Penataan parkir tersebut…

11 jam ago

Polisi: Banyak Pihak Akan Jadi Tersangka Kasus Tambang Ilegal di Halsel

Polisi memastikan terdapat banyak pihak yang akan menjadi tersangka dalam kasus aktivitas pertambangan emas ilegal…

12 jam ago