Tarian sapu yang menggambarkan kecintaan terhadap lingkungan berhasil memikat perhatian pada pembukaan gelaran Festival Tanjung Waka (FTW) 2024 di Kepulauan Sula, Maluku Utara.
Seni tari ini diprakarsai oleh sejumlah pelaku UMKM di Kepulauan Sula pada 5 Desember 2024. Tarian ini mengandung arti tentang kesadaran menjaga lingkungan yang asri agar tidak tercemar sampah dan limbah.
Salah satu pencetus tarian sapu, Agistiwulandari mengatakan, hal yang mendorong mereka membuat tarian unik ini adalah inspirasi kebersihan lingkungan.
“Kami kan pelaku UMKM, jadi inspirasinya adalah bagaimana sampah jualan kami ini tidak tercemar dan sampah tersebut bisa diolah lagi dan kita sepakat untuk membuat kostum dan tampil pada pembukaan FTW,” kata Agistiwulandai kepada cermat, Minggu, 15 Desember 2024.
Dia menyebut di sisi lain, tarian ini diciptakan sebagai kampanye sadar sampah kepada khalayak luas.
“Pantai waka ini adalah pantai dengan keindahan pasir putih yang bersih. Yang kami takutkan jangan sampai sampah UMKM malah jadi pemicu akan kehancuran pantai,” ucapnya.
“Semoga masyarakat yang berkunjung di Pantai Waka tidak hanya sekadar menikmati keindahan pantai. Tapi, mari kita sama-sama menjaga kebersihan. Karena kalau bukan kita siapa lagi yang menjaga tanah Sula ini,” tutupnya.
Penulis: La Ode Hizrat Kasim
Editor: Rian Hidayat