Sejumlah fasilitas wisata di Pulau Dodola yang merupakan destinasi andalan Pulau Morotai, Maluku Utara, masih dalam kondisi memperihatinkan hingga awal tahun 2025.
Fasilitas wisata yang seharusnya menjadi daya tarik wisatawan lokal dan mancanegara ini tampak dibiarkan rusak dan terbengkalai sejak tahun 2023 lalu.
Salah satu kerusakan yang paling parah adalah Jembatan Love, ikon wisata yang menghubungkan kawasan wisata Pulau Dodola dengan hutan mangrove.
Jembatan yang dikerjakan sejak tahun 2019 dengan anggaran yang cukup fantastis itu kini menjadi simbol kegagalan dalam pengelolaan infrastruktur wisata.
Berdasarkan pantauan cermat di lapangan, kondisi Jembatan sangat memperihatinkan. Bagian penghubung utama jembatan telah patah dan runtuh. Lantai kayu yang menjadi dasar jembatan lapuk dan berbahaya untuk dilewati, sementara ratusan meter pagar pengaman rusak tanpa adanya upaya perbaikan.

Selain itu, beberapa fasilitas pendukung lainya di kawasan wisata tersebut juga terlihat tak terurus. Seperti beberapa bangunan kuliner yang sebelumnya menjadi tempat favorit wisatawan kini dalam kondisi rusak parah.
Atap bangunan tersebut bocor, dan sejumlah besi di bagian plafon berjatuhan, sehingga tidak layak untuk digunakan.
“Itu mungkin karena kayu yang dipakai untuk membangun jembatan tidak berkualitas. Padahal, setau saya proyek ini dibangun pada tahun 2019 dengan anggaran yang cukup besar,” kata Anto, salah satu pengunjung, Minggu, 5 Januari 2025.
Ia bilang, jembatan Love dulu merupakan tempat favorit bagi wisatawan. Namun, karena kerusakannya, wisatawan semakin jarang datang.
“Karena telah hancur, wisatawan pun jarang mengunjungi. Padahal dulu itu adalah tempat favorit wisatawan, baik untuk berfoto maupun menikmati pemandangan,” ujarnya lagi
Ia menyebut, kerusakan Jembatan Love dan fasilitas lainnya tidak hanya mencoreng citra Pulau Dodola sebagai destinasi wisata, tetapi juga memengaruhi ekonomi masyarakat.
Sementara Kepala Dinas Pariwisata Pulau Morotai, Syaban Lanoni, mengakui adanya kerusakan pada fasilitas wisata Pulau Dodola. Ia mengatakan bahwa pihaknya telah mengusulkan perbaikan pada APBD 2025.
“Rencana pasti ada, bahkan kami sudah mengusulkan untuk dimasukkan pada anggaran tahun 2025. Tapi kita tunggu dokumen resminya setelah APBD Tahun 2025 ditetapkan,” ujar Syaban.
Penulis: Aswan Kharie