Puluhan tenaga honorer yang bekerja di sejumlah Puskesmas di Pulau Morotai, Maluku Utara, mengaku mengeluhkan keterlambatan pembayaran gaji mereka selama dua bulan terakhir pada Mei-Juni 2025.
Keluhan ini muncul lantaran mereka tetap diwajibkan bekerja penuh waktu tanpa kejelasan hak atas gaji. Mulai dari petugas kebersihan, satpam, hingga sopir ambulans.
“Kami juga butuh makan. Kalau sehari saja kami tidak masuk kerja, kami langsung diancam diberhentikan. Tapi hak kami seperti gaji justru dibiarkan tidak dibayar berbulan-bulan,” ungkap FY, salah satu honorer kepada cermat, Kamis, 3 Juli 2025.
Ia mengaku kecewa karena merasa diperlakukan tidak adil, dibanding honorer di instansi lain yang gajinya lancar dibayar.
“Masa honorer di dinas lain gajinya lancar dibayar, tapi kami di Puskesmas terus terkatung-katung. Padahal Pak Bupati dan Pak Wakil sudah sering menyampaikan komitmen mereka untuk memprioritaskan kesejahteraan pegawai, termasuk honorer seperti kami,” ujarnya lagi.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan dan KB Morotai, Anhar Tufure, saat dikonfirmasi, membenarkan keterlambatan pembayaran gaji para honorer.
Ia menjelaskan bahwa saat ini pihaknya telah mengajukan permintaan anggaran dan sedang menunggu proses dari bagian keuangan daerah.
“Permintaan sudah masuk ke Keuangan. Kasubag kami juga sedang follow up di sana, tapi untuk kepastian pencairannya, saya belum tahu, apakah hari ini atau kapan,” jelasnya.
Ia bilang, pembayaran gaji honorer tetap menjadi salah satu prioritas dinas, dan hal ini juga sejalan dengan arahan pimpinam daerah.
“Pembayaran gaji honorer tetap menjadi salah satu prioritas dinas sebagai bentuk komitmen terhadap arahan Pimpinan,” tambahnya
Namun kata dia, dalam realisasinya, pihaknya mendahulukan pembayaran gaji PNS dan TKD untuk tim dokter, sementara untuk tenaga honorer lainya masih menunggu proses penganggaran.
“Kita dahulukan dulu gaji PNS dan Tunjangan Kinerja Daerah (TKD) tim dokter. Sedangkan tenaga-tenaga honorer lainnya saat ini masih dalam proses permintaan,” tutupnya.