Kebijakan parkir tepi jalan di pusat perkotaan Ternate, Maluku Utara menuai kritik. Penataan parkir tersebut dinilai justru memicu kemacetan yang sering dikeluhkan pengendara.
Salah satu kritik disampaikan Bobato Nyagimoi Se Tufkange atau Dewan Bobato 18 Kesultanan Ternate, Rinto Tolongara.
Ia mangatakan, Pemkot Ternate melalui Dinas Perhubungan harusnya memerhatikan penataan lokasi parkir tepi jalan yang berada di pusat kota.
Menurut Rinto, pemberlakuan parkir tepi jalan yang terdapat di beberapa uang publik malah membuat kemacetan dan tampak semrawut.
“Misalnya di depan Pasar Higienis sampai ke depan Pasar Barito, itu kalau di hari-hari besar macetnya sangat parah,” kata Rinto kepada cermat, Kamis, 7 Mei 2025.
Rinto menyarankan agar lokasi parkir di halaman depan Pasar Higienis bisa difungsikan sebagai lokasi parkir kendaraan, bukan dijadikan sebagai lapak berjualan.
“Kan lantai dua pasar barito dan higienis saat ini masih kosong, tidak ditempati, sederhananya para pedagang yang saat ini menempati lokasi parkir depan pasar dan tepi jalan dipindahkan masuk menempati ruang-ruang kosong yang ada di lantai dua pasar. Biar tidak lagi terjadi kemacetan,” ujar Rinto.
Selain penataan parkir tepi jalan, Rinto juga menyoroti penataan lokasi dalam terminal Pasar Gamalama.
“Terminal harus dikembalikan sebagaimana mestinya. Bukan dijadikan sebagai tempat untuk berjualan. Itu banyak lapak-lapak di dalam terminal yang mengganggu aktifitas kendaraan,” tutur Rinto.
“Akhirnya karena penataan yang tidak baik kendaraan seperti mobil yang seharusnya parkir di dalam terminal malah parkir di luar terminal,” sambungnya.
Rinto berharap hal ini bisa menjadi perhatian semua pihak yang diberikan tanggung jawab untuk mengelola.
“Ini untuk kebaikan kita semua, jadi yang diberi tanggungjawab mohon untuk bisa diperhatikan,” ucapnya.