Oleh: Syarifuddin Usman*
USAI pelantikan serentak pada 20 Februari 2025, Bupati dan Wakil Bupati Halmahera Tengah, Ikram Malan Sangadji dan Ahlan Djumadil langsung tancap gas. Maklum, pelantikan kepala daerah selalu menjadi momen penting dalam perjalanan demokrasi di tingkat lokal. Namun, yang lebih penting dari seremoni pelantikan adalah langkah nyata yang diambil setelahnya.
Ketika seorang Bupati dan Wakil Bupati langsung turun bekerja usai dilantik, hal ini bukan hanya menunjukkan semangat kerja tinggi, tetapi juga menjadi simbol komitmen terhadap rakyat yang telah memberikan amanah kepemimpinan.
Aksi Cepat Setelah Pelantikan
Tidak sedikit kepala daerah yang memilih untuk langsung bekerja. Penulis yang mengikuti akun Facebook Ikram M. Sangadji Menyapa setelah pelantikan langsung menggelar rapat koordinasi Bersama OPD via daring pada 24 Februari 2025.
Dua pesan penting dari rapat tersebut; dia tak mau mendengar keluhan rakyat ; soal Masyarakat yang kekurangan pangan dan Pendidikan. Setelah itu pada 28 Februari, Bupati dan Wakil meninjau Asrama Mahasiswa Halteng di Yogyakarta. Dan kemudian mengajak mahasiswa asal Halteng di Jakarta berbuka puasa.
Selanjutnya pada bulan Ramadhan, Bupati dan Wakil melakukan safari Ramadhan sekaligus membagi santunan dan intensif. Tercatat, total penerima insentif di kabupaten Halmahera Tengah mencapai 3.041 jiwa, terdiri dari 808 anak yatim piatu, 1.729 orang tua tunggal, dan 464 penyandang disabilitas.
Penerima insentif antara yatim/piatu, orang tua tunggal, dan penyandang disabilitas lansia, dan ibu hamil dan ibu menyusui. Semua insentif tersebut terhitung Januari-Maret 2025.
Menurut Bupati, Insentif dan santunan yang diberikan kepada warga bersumber dari APBD hasil penghematan anggaran perjalanan dinas maupun sejumlah kegiatan OPD yang dipangkas sejak berlakunya efesiensi anggaran sesuai Instruksi Presiden Nomor 1 tahun 2025.
Penghematan itu nilainya mencapai Rp 33 miliyar lebih yang dialihkan ke insentif untuk membantu kebutuhan masyarakat jelang hari raya. Dan masyarakat penerima bantuan mengaku program-program yang dijalankan IMS-ADIL sangat memberikan manfaat bagi mereka serta sesuai janji politik.
Makna Kepemimpinan yang Sigap
Tindakan langsung bekerja menunjukkan bahwa Bupati dan Wakil Bupati tidak hanya memaknai jabatan sebagai posisi, tetapi sebagai tanggung jawab. Masyarakat pun menaruh harapan besar agar pemimpin yang baru dilantik mampu membawa perubahan nyata, terutama dalam aspek pelayanan publik, infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial.
Kepemimpinan yang sigap memberikan contoh baik kepada jajaran birokrasi untuk tidak santai atau menunda-nunda pekerjaan. Ketika pimpinan tertinggi daerah menunjukkan etos kerja tinggi, hal itu akan menular hingga ke level terbawah pemerintahan.
Menjawab Tantangan
Setiap daerah memiliki tantangan spesifik, mulai dari kemiskinan, pengangguran, birokrasi lambat, hingga konflik sosial. Dengan langsung bekerja, Bupati dan Wakil Bupati menunjukkan bahwa mereka siap menjawab tantangan tersebut sejak hari pertama.
Kebijakan awal mereka seringkali menjadi indikator arah pemerintahan selama lima tahun ke depan. Oleh karena itu, langkah cepat ini juga menjadi strategi membangun kepercayaan masyarakat dan mitra pembangunan.
Bupati dan Wakil Bupati yang langsung bekerja setelah dilantik adalah gambaran kepemimpinan yang tidak hanya simbolik, tetapi substansial. Mereka menyadari bahwa waktu adalah aset berharga dalam membangun daerah. Langkah ini patut diapresiasi dan dijadikan standar baru dalam tradisi pemerintahan lokal yang profesional, tanggap, dan berorientasi hasil. Semoga Halmahera Tengah ke depan makin lebih baik. Wallahu alam Bhissawab []
—–
*Penulis merupakan dosen Ilmu Pemerintahan dan Pengurus Wilayah ICMI Malut