News  

Kasatpol PP Ternate Tuai Cibiran Netizen Usai Bubarkan Massa Aksi Kamisan

Spanduk Massa Aksi Kamisan yang dipajang di depan kantor Wali Kota Ternate. Foto: Istimewa

Kepala Satpol PP dan Linmas Kota Ternate, Maluku Utara, Fhandy Tumina Mahmud  mendapat cibiran pedas dari netizen di media sosial Instagram.

Komentar pedas di akun Instagram @aksikamisanternate itu ditujukkan kepadanya usai mengarahkan massa aksi kamisan untuk bergeser dari titik aksi mereka di depan Kantor Wali Kota Ternate, Kamis, 29 September 2023.

Dalam Aksi Kamisan, para aktivis menyuarakan sejumlah isu lokal maupun nasional. Antara lain isu HAM, lingkungan, dan isu kemanusiaan.

Dalam rekaman video itu, Fhandy tampak marah-marah lantaran dirinya direkam oleh kamera salah satu massa aksi.

Sedangkan aktivis Aksi Kamisan yang merekam itu mengatakan, rekaman tersebut dilakukan di ruang publik yang mana tidak ada larangannya.

Di akun media sosialnya, Aksi Kamisan menuliskan, sejak dulu hingga sekarang aparat selalu menggunakan pendekatan represif, tiap kali aktivitas politik rakyat dianggap mengancam negara.

“Tindakan represif dan intimidatif aparat negara akan menjadi benalu yang kemudian menyumbat ruang-ruang demokrasi di Maluku Utara, khususnya Ternate,” tulis akun tersebut.

Negara tidak pernah mau belajar dari kesalahan seperti yang dilakukan di Dago Elos Rempang, Tamansari, Barabaraya, dan peristiwa-peristiwa kelam masa lalu yang terus mengorbankan rakyat.

“Sekali lagi semua tindakan yang menimpa kami hari ini dan juga titik-titik lainnya tak akan membuat semuanya redup. Malah membuat keyakinan kami makin teguh bahwa negara adalah alat kekerasan itu sendiri. Suara kami akan terus mengudara di setiap ruang dan kami akan berlipat ganda,” tandasnya.

Kolom komentar unggahan itu pun dibanjiri hujatan terhadap Fhandy. Netizen menyentil Fhandy akan kebiasaannya merekam warga, termasuk anak di bawah umur, saat melakukan razia.

“Maksudnya ngana video orang sampe kase maso di ngana pe tiktok me tara bikiapa. Serta orang video ngana bale baru ngana mangamo,” tulis akun instagram @nurul_alhadar.

Baca Juga:  Dr. Tommy Sanfaat, M.Th: Halmahera Utara Butuh Pemimpin Seperti Steward-Maskur

” Biasa saja abang,” tulis akun @megelaoda.

“Video orang bisa orang babale video marah, maksut,” tambah salah satu akun _ fadlii_.

Sementara itu, Kasatpol PP dan Linmas Kota Ternate, Fhandi Tumina Mahmud saat dikonfirmasi mengatakan, itu bukan pembubaran, tapi mengarahkan mereka untuk bergeser dari area yang sudah disterilkan.

“Aksi refleksi di bulan September ini secara otomatis dilakukan secara nasional. Akan tetapi jalur yang telah kita protap, kita tutup dan lakukan pembersihan untuk kegiatan tanggal 2-4 Oktober ini diharapkan kepada ade-ade mahasiswa untuk bergeser dari lokasi itu,” ungkap Fhandi, Jumat, 29 September 2023.

Fhandi mengakui, jika pada hari itu dirinya datang terlambat ke lokasi.

“Namun ketika saya datang itu terjadi perdebatan dan adu argumen, jadi begitulah yang namanya petugas dan ade-ade mahasiswa masing-masing dengan punya prinsip, bagi saya itu adalah dinamika,” akuinya

Ia bilang, teman-teman Satpol PP tidak pernah melarang orang untuk beraktivitas, silahkan selama aktivitas itu mentaati apa-apa yang telah ditentukan.

“Kawasan itu kan sudah disterilkan jadi kami minta mereka untuk bergeser ke arah utara atau selatan, dan akhirnya setelah perdebatan teman Satpol PP langsung mengantarkan mereka kembali ke basecamp,” bebernya.

Fhandi menambahkan, terkait video yang viral di media sosial itu merupakan resiko menjadi pejabat publik.

“Yang baik-baik tidak akan mungkin viral, karena yang viral itu pasti yang tidak baik. Nah ini yang kemudian diviralkan sebagian orang yang merasa keberatan dengan apa yang saya lakukan saya menerima hal itu,” pungkasnya.

——

Penulis: Muhammad Ilham Yahya

Editor: Ghalim Umabaihi