News  

Limbah Rumah Tangga Jadi Tantangan Rumah Huntap Korban Banjir Rua di Ternate

Direktur Jenderal Perumahan Perdesaan, Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman, Imran, mengunjungi Hunian Tetap (Huntap) Jambula bagi korban banjir bandang Rua. Foto: Istimewa

Direktur Jenderal (Dirjen) Perumahan Perdesaan pada Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman, Imran, mengunjungi rumah Hunian Tetap (Huntap) korban banjir bandang Rua, Kota Ternate, Maluku Utara, pada Kamis, 11 September 2025.

Imran mengatakan kunjungannya ini merupakan tindak lanjut perintah presiden melalui Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman untuk memastikan pemanfaatan optimal Huntap oleh warga terdampak.

“Saya meninjau langsung tingkat hunian dan pemanfaatan lahan pekarangan. Evaluasi pembangunan perumahan ini akan dilakukan bersama BPKP untuk keperluan audit,” ujar Imran.

Ia bilang, koordinasi dengan pemerintah daerah terkait dukungan program perumahan, khususnya penyediaan air bersih dan pengelolaan sampah, juga akan diintensifkan.

“Hal ini sejalan dengan program nasional pembangunan 3 juta rumah yang melibatkan peran Pemda,” tuturnya.

Imran menyatakan sebagian besar warga telah merasa nyaman di Huntap. Namun, pengelolaan limbah rumah tangga dengan sistem biofilter (biofil) menjadi tantangan baru. Sistem ini mengolah limbah air dan tinja sebelum diserap tanah.

“Perlu edukasi agar warga terbiasa dengan sistem biofilter ini,” jelasnya.

Ia turut menekankan pentingnya mempertahankan konstruksi rumah dengan sistem resah interlock yang adaptif terhadap bencana, terutama gempa, mengingat Ternate berada di kawasan gunung api aktif.

“Struktur bangunan ini tidak boleh diubah, masyarakat perlu diedukasi untuk menghindari risiko,” tegasnya.

Baca Juga:  Tauhid Soleman: Jarod dan Lahirnya Pemimpin Maluku Utara
Penulis: Muhammad Ilham YahyaEditor: Rian Hidayat Husni