Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (Dinkes-KB) Pulau Morotai, Maluku Utara, disebut melakukan mutasi sepihak saat momentum masa kampanye Pilkada tahun 2024.
Mutasi tersebut ditujukan kepada Kepala Puskesmas Leo-leo berdasarkan surat keputusan bernomor 836/754/DINKES-KB/XI/2024 tertanggal 5 November 2024.
Kepala Puskesmas Leo-leo, Samuel Dalawer saat dikonfirmasi mengaku bahwa hingga kini belum mengetahui alasan dirinya dimutasi ke Puskesmas Posi-posi. Namun ia menduga kuat ada unsur politik.
Sebelum menerima SK mutasi pada September lau, ia mengaku pernah dipanggil oleh pihak dinas. Samuel kala itu diadukan oleh tim pemenangan dari salah satu paslon ke pihak dinas bahwa dirinya telah terlibat politik praktis.
“Saya sudah datang klarifikasi, bahwa saya tidak pernah terlibat dipengaruhi orang lain. Setelah itu, di Leo-leo sudah beredar informasi katanya saya itu tinggal menunggu SK,” ujar Samuel, Selasa, 12 November 2024.
Kemudian lanjutnya, pada Senin 4 November, pihak puskesmas sempat didemo dengan tuntutan ketersediaan dokter, adanya sarana air, pengadaan mesin emergency dan perbaikan sarana mobil ambulance. Hanya saja, demonstrasi tersebut dinilai dipolitisir.
“Terkait dengan tuntutan itu saya sudah pernah ajukan ke dinas karena kami dari puskesmas cuma bersifat ajukan ke dinas. Tidak ada kewenangan untuk belanja itu karena pagu anggaran tidak ada untuk belanja modal,” ujarnya.
“Demo itu faktanya yang datang itu rata-rata dari tim sukses DG (Deny Garuda), Kordesnya DG, tambah dua orang. Cuma itu saja, tidak ada masyarakat lain yang ikut,” sambungnya.
Meski begitu, dia menyebut bahwa pihaknya telah melakukan upaya pengeboran sumur untuk akses air bersih. Kemudian, ambulance yang rusak itu juga telah dicari teknisi dari Daruba untuk memperbaiki
“Tetapi keadaan aman-aman saja, cuma tiba-tiba itu SK tanpa adanya teguran dari Dinas. Jadi sebelum SK itu muncul, saya belum pernah dipanggil dan ditegur,” jelasnya.
Sementara dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinkes-KB Morotai, dr Giscard Kroons, membantah tudingan mutasi sepihak tersebut.
Dia mengaku pihaknya melakukan pergantian kepala puskesmas karena untuk peningkatan kualitas pelayanan kesehatan
“Pergantian Kapus kemarin dilaksanakan salah satunya dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di Puskesmas Leo-leo, dan jabatan kepala puskesmas bukan jabatan struktural tetapi jabatan fungsional yang diberikan tugas tambahan sebagai kepala puskesmas,” ujarnya.