Pimpinan Daerah Kolektif (PDK) Kesatuan Organisasi Serbaguna Gotong Royong (Kosgoro) 1957 Maluku Utara akan menggelar Musyawarah Daerah (Musda) ke-IV yang dijadwalkan berlangsung selama dua hari, pada 1–2 Juni 2025 di Hotel Batik, Kota Ternate.
Ketua Panitia Musda Kosgoro, Fahrudin Ibrahim, mengatakan bahwa persiapan teknis pelaksanaan Musda telah mencapai 90 persen, termasuk dalam hal koordinasi undangan maupun penyusunan agenda kegiatan.
“Undangan telah tersebar, baik di lingkungan kampus seperti para rektor, maupun kepada sejumlah tokoh dan pengurus besar Partai Golkar serta pengurus Kosgoro tingkat nasional,” ujar Fahrudin dalam sesi konferensi pers, Jumat, 30 Mei 2025.
Ia menyebutkan, momentum Musda kali ini cukup bergengsi, mengingat Kosgoro merupakan organisasi yang didirikan oleh Partai Golkar dan terus eksis, baik secara internal maupun eksternal partai.
“Undangan kepada pengurus nasional juga telah dilayangkan. Ketua Umum Kosgoro dijadwalkan hadir dalam Musda, bersama sejumlah pengurus pusat lainnya yang akan datang langsung ke Ternate,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua PDK Kosgoro 1957 Maluku Utara, Helmi Djend, menyatakan Musda kali ini mengusung tema “Kolaborasi Menuju Kemandirian Rakyat”, sebuah tema yang dianggap sangat strategis dan relevan dengan arah pembangunan di daerah.
“Pembangunan di Maluku Utara telah berujung pada upaya kemandirian rakyat, sehingga tema ini sangat tepat. Sesuai arahan Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, seluruh pengurus partai dan organisasi harus mengawal program Prabowo-Gibran, yaitu swasembada energi dan hilirisasi,” katanya.
Ia menambahkan, Kosgoro didorong untuk mengambil peran aktif dalam mengawal program pemerintah pusat demi mendorong kemandirian rakyat.
“Insyaallah, dalam Musda kali ini kami juga akan membentuk tim kerja hilirisasi sebagai bagian dari dukungan terhadap program nasional. Hilirisasi sudah berjalan, walaupun tentu ada kelebihan dan kekurangannya,” jelas Helmi.
Meski begitu, lanjutnya, Kosgoro akan lebih fokus pada program hilirisasi di sektor non-tambang, seperti pertanian, kelautan, dan kehutanan.
“Hilirisasi non-tambang sangat penting karena kita tidak bisa sepenuhnya bergantung pada sektor pertambangan, sebab ada masanya sumber daya itu akan habis. Oleh karena itu, kita harus mempersiapkan hilirisasi di sektor-sektor lain,” tandasnya.
Sementara itu, Steering Committee Musda Kosgoro, Muis Djamin menambahkan, Musda ke-IV ini diharapkan menjadi ajang silaturahmi bagi seluruh anggota Kosgoro dari 10 kabupaten/kota di Maluku Utara.
“Kita ingin Musda ini menjadi wadah pertemuan, baik bagi sesepuh organisasi dari pusat maupun pengurus Partai Golkar,” harapnya.
Ia juga menyampaikan, Musda Kosgoro berdekatan waktunya dengan Musda Partai Golkar, sehingga konsolidasi dan penguatan kepengurusan harus dilakukan sejak dini.
“Jadi, ini akan menjadi agenda yang menarik dan ramai. Karena itu, kita harus mempersiapkan banyak hal ke depan,” pungkasnya.