News  

Pentingnya Mencegah Konflik Sosial Akibat Politisasi Agama di Pemilu 2024

Gelaran FGD di Kafe Buku Bintang Kelurahan Dufa-dufa, Kota Ternate, Maluku Utara. Foto: Muhammad Ilham Yahya/cermat

Setiap warga negara yang memilik hak dalam Pemilu, terutama di Maluku Utara, patut mencegah terjadinya konflik sosial akibat adanya pola politisasi agama.

Hal itu mengemuka dalam Focus Group Discussion (FGD) yang digelar Buku Suba Institute bersama Bimbingan Masyarakat Islam (Bimas) Kementrian Agama, Senin, 28 Agustus 2023.

Direktur Buku Suba Institute, Sukarno M Adam mengatakan, FGD ini diselenggarakan sebagai upaya mengatasi konflik yang berpotensi terjadi pada kontestasi pemilu 2024 mendatang.

“Ini merupakan salah satu upaya untuk mendukung pelaksanaan program pencegahan politisasi agama menjelang pemilu 2024,” kata Sukarno.

Ia bilang, bagi Buku Suba Institute, sangat penting dilakukan sebagai penguatan diskursus untuk membangun kesadaran berdemokrasi yang sehat dan toleran.

“Tujuannya untuk mewujudkan kerukunan dan harmoni kehidupan dalam beragama di internal umat Islam untuk melakukan mediasi, dialog, dan koordinasi antarberbagai stakeholder pembinaan paham keagamaan dalam penanganan konflik,” tuturnya.

Akademisi Sosiologi Maluku Utara, Herman Oesman menambahkan, kegiatan macam ini merupakan deteksi untuk mencegah kemungkinan-kemungkinan yang nantinya terjadi dalam momentum Pemilu.

Ia berharap kegiatan ini bisa ditindaklanjuti guna menciptakan iklim pemilu yang baik.

“Saya juga sudah bilang tadi agar kegiatan ini nantinya dipublikasi secara luas dengan memanfaatkan media sosial yang ada. Sebab, hal ini penting untuk diketahui oleh masyarakat, khususnya generasi muda,” pungkasnya.

FGD diselenggarakan di Caffee Buku Bintang, Kelurahan Dufa-Dufa, Kecamatan Ternate Utara yang dihadiri oleh Kepala Kemenag Provinsi Maluku Utara.

Kemudian Drs. Hi. Amar Manaf, M.Si, Akademisi Sosiologi Maluku Utara, Dr. Herman Oesman, M.Si, Tokoh Muda NU, Achmad Dardiri, S.H.I, M.Ag dan Kantor Kementerian Agama (Kankemenag), Amir Tomagola.

——–

Penulis: Muhammad Ilham Yahya

Editor: Rian Hidayat Husni

Baca Juga:  Pedagang Ikan di Ternate Keluhkan Pasar Tergenang Air Berbau