Aktivitas penyeberangan di Pelabuhan Ferry Rum, Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara, terhenti, Sabtu 20 Mei 2023.
Peristiwa sekitar pukul 08.30 WIT itu disebabkan sejumlah sopir mobil pick-up yang sehari-hari menyeberang Tidore-Ternate memarkir kendaraannya di depan jembatan.
Akibatnya, kendaraan yang diangkut kapal ferry KMP Kerapu dari Pelabuhan Bastiong Ternate tujuan Pelabuhan Rum Tidore, tidak bisa turun.
Informasi yang diperoleh cermat, para sopir protes karena kapal yang kerap melayani rute Ternate-Tidore tergolong kecil, terutama di hari Sabtu.
Sopir mobil pick-up, Abdul Fahrul Suparman, menegaskan sikap seperti ini lantaran tuntutan mereka tak dipenuhi pihak ASDP Ternate.

“Padahal saya sudah berulang kali sampaikan,” ujar Fahrul kepada cermat yang bertindak sebagai koordinator aksi.
Menurutnya, mobilisasi warga Tidore yang menjual hasil bumi ke Ternate selalu meningkat di hari Sabtu. “Kami kejar hari pasar di Ternate,” katanya.
“Kalau kapal kecil, sementara kendaraan banyak, otomatis sebagian tidak termuat. Nanti tunggu trip berikut dan itu memakan waktu lama,” ucap Fahrul menambahkan.
Sementara, kata Fahrul, kondisi dermaga I di Pelabuhan Bastiong mengalami kerusakan setelah ditabrak KMP Mutiara Pertiwi I pada Rabu, 10 Mei 2023.
“Sekarang kan tersisa satu dermaga. Dua dermaga saja sering terlambat, apalagi hanya satu, tentu kami sebagai pengguna jasa merasa dirugikan,” pungkasnya.
Saat ini saja, sabung Arif, terdapat 1 unit tronton, 4 unit truk, dan 4 mobil merek avanza. “Kalau begini terus, bagaimana,” sesal Fahrul yang mengantre sejak 07.00 WIT.
Aksi mulai mereda sekitar pukul 10.23 WIT setelah ASDP mengarahkan KMP Garda Maritim yang berukuran sedikit lebih besar, sesuai yang dituntut para sopir.

Sementara, Supervisi Pelabuhan Ferry Rum Tidore, Arif Budiman, menolak berkomentar. “Nanti lewat GM (General Manager ASDP Ternate) aja ya,” singkatnya.
_________
Penulis: Nurkholis Lamaau