News  

Penjelasan Ahli Soal Curah Hujan Tinggi di Wilayah Malut, Ini Penyebabnya

Salah satu anggota Satlantas Polres Ternate, menjalankan tugas meski saat hujan. Foto: Istimewa

Maluku Utara menjadi wilayah yang memiliki intensitas curah hujan tinggi beberapa pekan terakhir. Ketua Forum Pengurangan Resiko Bencana (FRB) Kota Ternate, Deddy Arif mengatakan, seluruh wilayah Malut kini ditimpa hujan deras.

Menurut Deddy, curah hujan tinggi belakangan ini memang disebabkan oleh adanya perubahan iklim yang diperkirakan terjadi hingga akhir Juli 2025.

“Catatan penting yang harus digarisbawahi adalah perubahan iklim itu nyata. Di situ akan terjadi kenaikan debit air, intensitas dan hujan yang tinggi,” ucap Deddy kepada cermat, Selasa, 8 Juli 2025.

Baca Juga:  Malas Bertugas, Guru di Ternate Kena Sanksi

Deddy meminta pemerintah daerah termasuk di Kota Ternate melalui Dinas Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) supaya selalu siaga dalam menghadapi cuaca ekstrem.

Deddy turut menganjurkan agar BPBD secara intens memberikan edukasi ke masyarakat yang mendiami daerah-daerah beresiko bencana.

“Dengan kondisi cuaca saat ini BPBD harus punya langkah antisipasi dengan membuat edukasi kepada masyarakat. Mereka harus tahu bahwa saat ini kita memasuki fase iklim basah hingga akhir Juli, sehingga msyarakat yang ada di bantaran sungai atau kali mati bisa siaga di saat-saat tertentu,” ujarnya.

Baca Juga:  Miris! 9 Tahun SMP Bido Morotai Tak Punya Gedung Sekolah: Kami Numpang Belajar

“Selanjutnya masyarakat yang ada dekat dengan lereng, dorang (mereka) harus paham kalau dorang ada di zona yang tidak aman saat ini. Jadi intinya masyarakat harus teredukasi perihal ini,” tambah dia.

Deddy bilang, edukasi kepada masyarakat merupakan langkah paling sederhana tanpa ada biaya yang penting untuk dilakukan ketimbang dengan menyiapakan insfrastruktur yang bisa memakan waktu.

“Terkait insfrastruk apa yang harus dibangun saya pikir bahwa ini merupakan langkah jangka panjang. Tapi kalau soal edukasi kepada masyarakat, saya pikir besok atau lusa bisa dibuat,” katanya.

Baca Juga:  KSOP Ternate Laksanakan Upacara Harhubnas Ke-51

BPBD sebagai instansi teknis yang mewakili semuanya, kata dia, harus mampu mengarahkan staf-stafnya yang ada untuk mengedukasi. “Karena hal ini paling jarang dilakukan. Padahal ini hal yang paling simpel dan tidak butuh banyak biaya,” tutur Deddy.

Penulis: Muhammad Ilham YahyaEditor: Rian Hidayat Husni