Sebanyak 35 anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Pulau Morotai, Maluku Utara, harus menjalani pemusatan latihan tanpa mengenakan seragam.
Atribut seperti seragam, sepatu, dan topi yang semestinya disediakan sejak dimulainya masa pendidikan dan pelatihan atau Diklat, hingga kini belum juga tersedia.
Kondisi ini menimbulkan perhatian mengingat Paskibraka merupakan bagian penting dalam upacara kenegaraan, yang menuntut kesiapan fisik dan mental yang tinggi serta ditunjang oleh fasilitas memadai.
Terkait hal itu, Plt. Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Morotai, Panji R. L, saat dikonfirmasi menjelaskan bahwa keterlambatan distribusi atribut disebabkan oleh persoalan dari penyedia.
“Seragam latihan sudah dipesan pihak ketiga sebelum saya menjabat. Dan informasi yang kami terima, barang akan tiba dalam waktu dekat. Karena saat saya mulai menjabat, kontraknya sudah jalan, jadi kami tinggal menyesuaikan,” jelasnya saat ditemui cermat di lokasi latihan, Kamis, 7 Agustus 2025.
Ia bilang, proses pengadaan sudah dilakukan pada masa kepemimpinan Kepala Kesbangpol sebelumnya, yakni Hasbulla Popa.
Kandati demikian, ia menegaskan bahwa pihaknya tetap memastikan atribut akan dibagikan kepada seluruh anggota Paskibraka sebelum hari pelaksanaan upacara.
“Kami tetap upayakan agar seluruh perlengkapan bisa segera didistribusikan, karena kendala ini murni berada pada proses pengiriman pihak ketiga,” tutupnya.