Menyambut malam Lailatul Qadar, pedagang musiman yang menjual Ela-ela atau obor mulai membanjiri bahu jalan di Kota Ternate, Maluku Utara.
Pemandangan ini rutin ditemui menjelang lebaran. Bahkan sudah menjadi tradisi, karena hampir semua warga akan menyalakan ela-ela di depan rumah.
Rusni (30), salah satu pedagang obor memilih berjualan di Jalan Yos Sudarso, Kelurahan Maliaro, Kecamatan Ternate Tengah.
Harga yang dipatok Rusni bervariasi. Ukuran kecil sebesar Rp 5.000 perbuah. Sedangkan ukuran besar Rp 100.000.
“Semua tergantung ukuran dan model obornya,” kata ibu dua anak itu kepada cermat, Senin (17/4).
Dalam sehari, Rusni mampu meraup keuntungan sekitar Rp 300.000 hingga Rp 500.000. “Kalau cuaca bagus, ya bisa dapat untung sampai segitu,” katanya.
Muhammad Nur (74), pedagang obor yang memilih menjajakan dagangannya di Jalan Merdeka, Santiong, Ternate Tengah, mengutarakan hal yang sama.

Dalam sehari, Muhammad Nur bisa meraup Rp 500.000 hingga Rp 700.000. Ada pun harga perobor bervariasi. “Mulai dari Rp 15.000 sampai Rp 120.000,” jelasnya.
Namun, ia berharap ke depan Pemkot Ternate bisa menyediakan tempat yang layak dan aman bagi mereka untuk berdagang. “Karena kami kan pedagang musiman, berdagang setahun sekali,” tuturnya.