Sejumlah warga Kelurahan Moya di Kota Ternate, Maluku Utara, mengeluhkan tumpukan sampah di lingkungan mereka yang tak kunjung diangkut oleh armada.
Seorang warga Kelurahan Moya, Mirawati mengatakan bahwa sudah satu pekan terakhir tidak ada aktivitas armada sampah melakukan pengangkutan.
Akibatnya, kata dia, tumpukan sampah di lingkungan mereka mengeluarkan bau busuk bahkan terdapat belatung.
“Biasanya tiga hari sekali motor (armada) roda tiga datang, tapi sudah satu Minggu lebih tidak ada pengangkutan,” kata Mirawati kepada cermat, Kamis, 11 Januari 2024.
Ia mengaku khawatir tumpukan sampah tersebut bisa mencemari lingkungan.
“Kalau sampah ditampung begini terus takutnya torang (kami) di rumah bisa kena penyakit. Bahkan kulit durian yang awalnya masih hijau, sampai jadi hitam karena tidak diangkut,” ujarnya.
Sementara itu, Lurah Kelurahan Moya, Murdi Hukum menyebut, keterlambatan pengungkutan sampah ini lantaran ada kendala BBM.
Ia bilang, saat ini terjadi penyesuaian pengambilan BBM yang awalnya di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) kemudian dialihkan ke pihak kecamatan.

“Itu akibat dari minyak yang dialihkan dari DLH ke kecamatan akhirnya minyak belum bisa keluar,” ungkap Murdi.
Murdi lantas meminta masyarakat agar memberikan partisipasi berupa uang agar bisa membeli BBM dan sampah bisa angkut.
“Dorang (mereka) kecamatan ada biking kerja sama dengan pemilik BBM, tapi sampai sekarang belum keluar. Jadi saya bilang kalau minyak belum ada nanti pake partisipasi masyarakat, antara Rp2.500.00 sampai Rp5.000.00 yang penting armada bisa operasi,” tuturnya
Murdi menjelaskan bahwa sampah tersebut akan diangkut oleh armada roda tiga di lingkungan Moya langsung dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Kelurahan Takome.
“Kita angkut di Moya langsung buang di Takome karena di transdepo sudah full, jadi agak sedikit terlambat dan butuh banyak BBM,” pungkasnya.
———
Penulis: Muhammad Ilham
Editor: Rian Hidayat